Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label renungan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 25 April 2013

Kiat BERBAKTI pada Orangtua


    Begitu besar pengorbanan orangtua terhadap anak  anaknya hingga rela mengorbankan nyawa                                 demi anak tercinta. Laksana utang yang tak dapat terbayar, bagaimana anak mampu membalasnya?

Berikut beberapa kiat berbakti pada orang tua :
1 . Menjaga lisan, bertutur kata yang mulia. Seorang anak hendaknya berlaku baik, lembut, sopan, dan tidak berbicara dengan suara keras kepada orangtua. Berhenti menyakiti hati orangtua hingga tidak ada luka tertoreh di hatinya.
2 .Mandiri. Tidak lagi membebani orangtua dengan harapannya yang belum tercapai. Membuktikan bahwa kita sudah dapat berpijak di atas kaki sendiri, merupakan salah satu hal yang membuatnya tenang.
3.Komunikasi. Terlihat sepele tapi sangat berarti. Orangtua, terutama yang telah lanjut usia sangat membutuhkan komunikasi yang baik dengan keluarganya.
4.Bersabar. Daya pikir dan daya ingat yang menurun membuat orangtua kerap mengulang pertanyaan. Bicaralah dengan halus dan sabar jika menghadapi tipe orangtua seperti ini.
5. Wujudkan keinginannya. Orangtua akan merasa terbebani jika anaknya yang sudah dewasa belum menikah, terlebih lagi masih bergantung pada orangtua. Penuhi keinginan orangtua saat kita masih memiliki waktu bersamanya.
6. Interaksi intensif. Pada umumnya orangtua lansia tidak membutuhkan materi berlebih, melainkan perhatian dan perawatan kesehatannya. Untuk membantu daya fungsi fisik dan psikologisnya dibutuhkan interaksi yang intensif antara orangtua-anak. Misal, mengajaknya jalan¬jalan sambil berbagi cerita atau mengantarnya berkumpul dengan teman seusianya.
7.Memuliakan. Kita wajib memuliakan orangtua karena kewajiban berbakti akan tetap ada sampai akhir usia kita.
8. Patuhi. Patuh terhadap orangtua adalah pintu menuju keberkahan. Perlu diingat, ridha Allah swt adalah ridha orangtua. Langan sampai kita terjerumus dosa akibat keputusan yang tidak diridhai orangtua.
Kesibukan bukanlah hal yang dapat dihindari. Namun demikian perhatian terhadap orangtua harus tetap dijaga. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan untuk tetap memenuhi kebutuhan kasih sayang kepada orangtua di sela kesibukan kita. Di antaranya:
1-      Sisihkan waktu. Anak harus paham lansia tidak akan merengek saat minta diperhatikan. Sesibuk apa pun kita wajib menyisihkan waktu untuk mereka atau mengajak  berwisata di akhir pekan untuk menghibur orangtua.
2-       Mengajak berbincang. Umumnya orangtua senang apabila me¬miliki teman bicara. Sekadar berbincang santai akan membuat orangtua merasa dihargai keberadaannya.
3-      Perhatian ekstra. Pada dasarnya setiap orang senang diberi perhatian. Menjadwalkan menelepon orangtua saat istirahat siang dapat menyenangkan hati mereka.

Sumber Majalah Ummi no.8/XXIII/Desember 2011

Keutamaan Berbakti Kepada Orang Tua Dan Pahalanya



Pernah ingat, nasihat orang tua sa'at kita masih kecil? Pasti kita pernah mendengar orang tua kita menasehati supaya harus menjadi orang yang jujur. Dalam mendidik dan memotivasi supaya seorang anak menjadi orang yang jujur. Kerap kali dikemukakan bahwa menjadi orang jujur itu sangat baik, akan dipercaya orang, akan disayang orang tua, dan bahkan mungkin sering dikatakan bahwa kalau jujur akan disayang Alloh Ta’alaa.

[1]. Merupakan Amal yang Paling Utama

‘Abdulloh bin Mas’ud Rodhiyallohu ‘Anhu berkata:.Yang artinya : “Aku bertanya kepada Nabi Shollalloohu ‘Alaihi Wa Sallam, ‘Amal apakah yang paling utama?’ Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, menjawab, ‘Sholat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan sholat di awal waktunya).’ Aku bertanya lagi, ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab: ‘Berbakti kepada kedua orang tua.’ Aku bertanya lagi: ‘Kemudian apa?’ Nabi menjawab, ‘Jihad di jalan Alloh’.


[2]. Ridho Alloh Bergantung Kepada Ridho Orang Tua

Sesuai hadits Rosulullohi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, disebutkan: Yang artinya : Dari ‘Abdulloh bin ‘Amr bin ‘Ash Rodhiyallohu ‘Anhuma, bahwa Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda: “Ridho Alloh bergantung kepada keridhoan orang tua dan murka Alloh bergantung kepada kemurkaan orang tua.”

[3]. Berbakti Kepada Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan yang Sedang Dialami
Yaitu, dengan cara mencurhatkan amal sholih tersebut kepada Alloh. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu ‘Umar rodhiyallohu ‘anhuma mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorangnya bertawassul dengan bakti kepada ibu bapaknya.

Haditsnya sebagai berikut:

Yang artinya : ...Pada suatu hari ada tiga orang dari umat sebelum kalian sedang berjalan-jalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi mulut gua. Sebagian mereka berkata kepada yang lain: ‘Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan.’ Kemudian mereka memohon kepada Alloh dan bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut. Salah satu di antara mereka berkata: ‘Ya Alloh, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai isteri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing, ketika pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah sehingga pulang sudah larut malam dan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi keduanya namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada keduanya. Setelah keduanya minum lalu kuberikan kepada anak-anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena mengharap wajah-Mu, maka bukakanlah pintu gua ini.’ Maka, batu yang menutupi pintu gua itu pun bergeser sedikit.”


[4]. Akan Diluaskan Rizki dan Dipanjangkan Umur

Sesuai sabda Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam: Yang artinya: “Barangsiapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung silaturrohimnya.”

Dalam silaturrohim, yang harus didahulukan adalah silaturrohim kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering berkunjung kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apa pun harus tetap diusahakan untuk bersilaturrohim kepada kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya insyaa Alloh akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya. Betuul?

[5]. Akan Dimasukkan Ke Surga Oleh Alloh Ta’alaa

Berbuat baik kepada orang tua dan ta’at kepada keduanya dalam kebaikan merupakan jalan menuju surga. Sedangkan durhaka kepada orang tua akan mengakibatkan seorang anak tidak masuk surga. Dan di antara dosa-dosa yang Alloh Ta’alaa segerakan adzabnya di dunia adalah berbuat dzholimdan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, Alloh akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka dengan izin Alloh dan akan dimasukkan ke surga. Senangkah?



1.            Doakan orang tuamu, selalu.
2.            Berempatilah terhadap orang tuamu. Pahami alasan mereka melakukan atau bersikap sesuatu.
3.            Hormatilah dan hargai posisi serta tanggung jawab mereka.
4.            Ta’ati nasihat dan perintah mereka yang baik dan tidak syirik
5.            Bicaralah santun dengan kelembutan.
6.            Beri perhatian dan berempatilah terhadap kebutuhan dan kesulitan mereka.
7.            Beri hadiah yang sekiranya orang tuamu suka.
8.            Buka komunikasi yang baik.
9.            Tawarkan bantuan yang sekiranya kamu mampu.
10.          Jalin silahturrohim dengan orang tuamu jika kamu sudah berpisah dengan mereka.


Berbakti Pada Orang Tua


Alloh yang Maha Bijaksana telah mewajibkan setiap anak untuk berbakti kepada orang tuanya. Bahkan perintah untuk berbuat baik kepada orang tua dalam Al Qur’an digandengkan dengan perintah untuk bertauhid sebagaimana firman-Nya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.’” (Al Isro’: 23)


Arti Penting dan Kedudukan Berbakti Pada Orang Tua
Berbakti kepada kedua orang tua merupakan salah satu amal sholih yang mulia bahkan disebutkan berkali-kali dalam Al Quran tentang keutamaan berbakti pada orang tua. Alloh Ta’ala berfirman: “Sembahlah Alloh dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak.” (An Nisa: 36). Di dalam ayat ini perintah berbakti kepada dua orang tua disandingkan dengan amal yang paling utama yaitu tauhid, maka ini menunjukkan bahwa amal ini pun sangat utama di sisi Alloh ‘Azza wa Jalla. Begitu besarnya martabat mereka dipandang dari kacamata syari’at. Nabi mengutamakan bakti mereka atas jihad fi sabilillah, Ibnu Mas’ud berkata: “Aku pernah bertanya kepada Rosululloh, ‘Amalan apakah yang paling dicintai Alloh?’ Beliau menjawab, ‘mendirikan sholat pada waktunya,’ Aku bertanya kembali, ‘Kemudian apa?’ Jawab Beliau, ‘berbakti kepada orang tua,’ lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, ‘Kemudian?’ Beliau menjawab, ‘Jihad di jalan Alloh.’” (HR. Al Bukhori no. 5970). Demikian agungnya kedudukan berbakti pada orang tua, bahkan di atas jihad fi sabililllah, padahal jihad memiliki keutamaan yang sangat besar pula.

Ancaman Durhaka Kepada Orang Tua
Wahai saudaraku, Rosululloh menghubungkan kedurhakaan kepada kedua orang tua dengan berbuat syirik kepada Alloh. Dalam hadits Abi Bakrah, beliau bersabda: “Maukah kalian aku beritahukan dosa yang paling besar ?” para sahabat menjawab, “Tentu.” Nabi bersabda, “(Yaitu) berbuat syirik, duraka kepada kedua orang tua.” (HR. Al Bukhori)
Membuat menangis orang tua juga terhitung sebagaa perbuatan durhaka, tangisan mereka berarti terkoyaknya hati, oleh polah tingkah sang anak. Ibnu ‘Umar menegaskan: “Tangisan kedua orang tua termasuk kedurhakaan yang besar.” (HR. Bukhari, Adabul Mufrod hlm 31. Lihat Silsilah Al Ahaadits Ash Shohihah karya Al Imam Al Albani, 2.898)
Alloh pun menegaskan dalam surat Al Isro’ bahwa perkataan “uh” atau “ah” terhadap orang tua saja dilarang apalagi yang lebih dari itu. Dalam ayat itu pula dijelaskan perintah untuk berbuat baik pada orang tua.
Sekarang kita ketahui bersama apa arti penting dan keutamaan berbakti pada orang tua. Kita ingat kembali, betapa sering kita membuat marah dan menangisnya orang tua? Betapa sering kita tidak melaksanakan perintahnya? Memang tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam bermaksiat kepada Alloh, akan tetapi bagaimana sikap kita dalam menolak itupun harus dengan cara yang baik tidak serampangan. Bersegeralah kita meminta maaf pada keduanya, ridho Alloh tergantung pada ridho kedua orangtua.

Selasa, 16 April 2013

Siapakah Kita


Artikel berikut merupakan artikel psikologi yang dapat dijadikan cermin bagi diri kita masing-masing, termasuk tipe apakah diri kita saat ini. Simak artikelnya berikut ini :
Siapakah orang yang sombong?
Orang yang sombong adalah orang yang di beri penghidupan tapi tidak mau sujud pada yang menjadikan kehidupan itu iaitu Allah Rabbul Alaamin, Tuhan sekelian alam. Maka bertasbihlah segala apa yang ada di bumi dan langit pada TuhanNya kecuali jin dan manusia yang sombong diri.
Siapakah orang yang telah mati hatinya?
Orang yang telah mati hatinya adalah orang yang diberi petunjuk melalui ayat-ayat Qur’an, Hadits dan cerita2 kebaikan namun merasa tidak ada apa2 kesan di dalam jiwa untuk bertaubat.
Siapakah orang dungu kepala otaknya?
Orang yang dunggu kepala otaknya adalah orang yang tidak mau lakukan ibadat tapi menyangka bahwa Tuhan tidak akan menyiksanya dengan kelalaiannya itu dan sering merasa tenang dengan kemaksiatannya.
Siapakah orang yang kuat?
Orang yang kuat adalah orang yang dapat menahan kemarahannya ketika ia di dalam kemarahan.
Siapakah orang yang lemah?
Orang yang lemah adalah orang yang melihat akan kemaksiatan di depan matanya tidak sedikit pun ada kebencian di dalam hatinya akan kemungkaran itu.
Siapakah orang yang bakhil?
Orang yang bakhil lagi kedekut adalah orang yang berat lidahnya untuk membaca shalawat keatas junjungan Rasulullah s.a.w.
Siapakah orang yang buta?
Orang yang buta adalah orang yang tidak mau membaca dan meneliti akan kebesaran Al Qur’an dan tidak mau mengambil pelajaran daripadanya.
Siapakah orang yang tuli?
Orang yang tuli adalah orang yang di beri nasihat dan pengajaran yang baik namun tidak diindahkannya.
Siapakah orang yang sibuk?
Orang yang sibuk adalah orang yang tidak mengambil berat akan waktu sholatnya seolah-olah ia mempunyai kerajaan seperti kerajaan Nabi Sulaiman a.s.
Siapakah orang yang manis senyumanya?
Orang yang mempunyai senyuman yang manis adalah orang yang di timpa musibah lalu dia kata “Inna lillahi wainna illaihi rajiuun.” Lalu sambil berkata,”Ya Rabbi Aku ridho dengan ketentuanMu ini”, sambil mengukir senyuman.
Siapakah orang yang menangis airmata mutiara?
Orang yang menangis airmata mutiara adalah orang-orang yang sedang bersendiri lalu mengingat akan kebesaran Tuhan dan menyesal akan dosa-dosanya lalu mengalir airmatanya.
Siapakah orang yang kaya?
Orang yang kaya adalah orang yang bersyukur dengan apa yang ada dan tidak loba akan kenikmatan dunia yang sementara ini.
Siapakah orang yang miskin?
Orang yang miskin adalah orang tidak puas dengan nikmat yang ada sentiasa menumpuk-numpukkan harta.
Siapakah orang yang pandai?
Orang yang pandai adalah orang yang bersiap siap untuk hari kematiannya karena dunia ini berusia pendek sedang akhirat kekal abadi
Siapakah orang yang bodoh?
Orang yang bodoh adalah orang yang beriya-iya berusaha sekuat tenaga untuk dunianya sedangkan akhiratnya diabaikan.
Siapakah orang yang maju dalam hidupnya?
Orang yang maju dalam hidupnya adalah orang-orang yang senantiasa mempertingkat ilmu agamanya.
Siapakah orang-orang yang mundur hidupnya?
Orang yang mundur dalam hidupnya adalah orang yang tidak memperdulikan akan halal dan haramnya akan sesuatu perkara itu.
Siapakah orang yang gila itu?
Orang yang gila itu adalah orang yang tidak sembahyang karena hanya dua syarat saja yang memperbolehkan akan seorang itu meninggalkan sembahyang, pertama sekiranya ia haid dan kedua ketika ia tidak siuman akalnya.
Siapakah orang yang rugi?
Orang yang rugi adalah orang yang sudah sampai usia pertengahan namun masih berat untuk melakukan ibadat dan amal-amal kebaikkan.
Siapakah orang yang selalu ditipu?
Orang yang selalu di tipu adalah orang muda yang menyangka bahwa kematian itu berlaku hanya pada orang tua.
Siapakah orang yang paling cantik?
Orang yang paling cantik adalah orang yang mempunyai akhlak yang baik.
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang paling luas?
Orang yang mempunyai rumah yang paling luas adalah orang yang mati membawa amal amal kebaikan di mana kuburnya akan di perluaskan saujana mata memandang.
Siapakah orang yang mempunyai rumah yang sempit lagi dihimpit?
Orang yang mempunyai rumah yang sempit adalah orang yang mati tidak membawa amal-amal kebaikkan lalu kuburnya menghimpitnya.
Siapakah orang yang mempunyai akal?
Orang yang mempunyai akal adalah orang-orang yang menghuni syurga kelak karena telah mengunakan akal sewaktu di dunia untuk menghindari siksa neraka.