Selasa, 30 April 2013

TUTORIAL PHOTOSHOP : EFEK KHUSUS PHOTOSHOP


6.1. Filter Liquify
Filter Liquify dapat mengubah gambar secara langsung dengan menggunakan mouse. Misalnya memperbesar/memperkecil mata, menggeser alis, dan sebagainya. Filter ini dapat digunakan melalui menu Filter -> Liquify.

6.2. Filter Vanishing Point
Filter Vanishing Point digunakan untuk meng-klone gambar dalam bentuk perspektif. Filter ini dapat digunakan melalui menu Filter -> Vanishing Point. Area sumber kloning ditentukan dengan menekan Alt + Click. Fitur merupakan fitur baru dalam Adobe Photoshop CS2.

6.3. Filter Blur
Filter Blur digunakan untuk mengaburkan gambar. Yang menarik dalam filter ini adalah mengaburnya gambar dapat dibuat secara radial. Gunakan filter ini melalui menu Filter -> Blur.


TUTORIAL PHOTOSHOP : LAYER, MASK, DAN STYLE


5.1. Memahami Layer
Layer adalah lapisan tembus pandang. Bagian yang tidak bergambar pada sebuah layer bersifat transparan. Layer dapat ditumpuk dan diatur susunannya. Dengan menggunakan layer, efek-efek akan berlaku dalam layer tertentu saja, tanpa mengganggu layer yang lain.
5.2. Quick Mask Mode
Quick Mask Mode digunakan untuk menyeleksi dengan menggunakan Brush Tool. Aktifkan tool ini dengan menekan tombol Q pada keyboard atau memilih tool Quick Mask Mode.
Pada contoh ini, gambar beruang di seleksi dengan menggunakan Brush Tool pada mode quick mask. Setelah gambar beruang terseleksi, kembalikan ke mode normal untuk menghasilkan seleksi gambar beruang.
5.3. Layer Mask
Layer Mask digunakan untuk menyembunyikan bagian tertentu pada layer. Gunakan warna hitam untuk menyembunyikan gambar dan warna putih untuk menampilkan gambar.

5.4. Layer Style
Layer Style merupakan teknik memberikan efek tertentu pada suatu layer. Pilih tool Add Layer Style yang ada pada sudut kanan bawah pallete.

TUTORIAL PHOTOSHOP : TEKS DAN VEKTOR


4.1. Horisontal Type Tool
Horisontal Type Tool digunakan untuk membuat teks secar horisontal. Hasil teks dapat dipindahkan dengan Move Tool.
4.2. Horisontal Type Mask Tool
Horisontal Type Mask Tool digunakan untuk menyeleksi dalam bentuk teks.
4.3. Pen Tool
Peen Tool digunakan untuk membuat garis lurus dan garis lengkung dalam bentuk vektor. Klik sekali untuk membuat anchor point, kemudian jika kurva telah terbentuk, drag anchor point untuk membuat direction point. Path yang dibuat oleh Pen Tool dapat diubah menjadi selection.
4.4. Rectangle, Ellipse, Poligon, dan Custom Shape Tool
Tool ini berguna untuk menghasilkan bentuk kotak (rectangle), ellips, poligon, dan berbagai macam bentuk lain yang telah disediakan oleh Adobne Photoshop. Bentuk-bentuk tersebut misalnya hati, lampu, not balok, dan lain sebagainya.

TUTORIAL PHOTOSHOP : PERMAINAN WARNA


3.1. Sekilas mengenai warna
Warna apapun dapat dinyatakan dalam tiga warna dasar (RGB) yaitu merah, hijau, dan biru. Cara menyatakan warna yang lain adalah dengan mode HSL yaitu Hue, Saturation, dan Lightness. Mode lain adalah CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black).
Pada bab ini akan dibahas mengenai permainan warna, mulai dari mengatur latar belakang gambar, membuat gradient, mengatur brightness & contrast, dan masih banyak lagi tool-tool yang menarik. Pada subbab selanjutnya Anda dapat langsung praktek dengan didampingi instruktur.
3.2. Paint Bucket Tool
Paint Bucket Tool digunakan untuk mengganti background yang memiliki warna sama atau mirip. Background dapat diganti dengan pattern.
3.3. Gradient Tool
Gradient tool digunakan untuk menghasilkan warna gradasi. Jangan lupa lakukan seleksi terlebih dahulu bagian mana yang akan diisi warna gradasi. Jika tidak, maka seluruh kanvas terisi dengan gradasi.
3.4. Brush Tool
Brush Tool digunakan sebagai kuas dalam mengambar dengan mouse. Atur besar kecilnya brush, hardness, opacity, dan flow. Bush Tool dapat juga bekerja pada mode Air Brush.
3.5. Brightness/Contrast
Brightness digunakan untuk mengatur kecerahan gambar. Contrast digunakan untuk mengatur ketajaman gambar. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Brightness/Contrast.
3.6. Level
Level berfungsi mirip dengan Brightness/Contrast namun lebih fleksible karena warna dapat diatur warna gelap, warna menengah, dan warna terang. Level dapat bekerja pada selection atau seluruh kanvas. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Level.
3.7. Curves
Curves bekerja seperti level, namun Anda mengatur warna RGB dalam bentuk curva. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Curves. Curva dapat diatur otomatis, mode RGB atau diatur sendiri-sendiri untuk tiap-tiap warna.
3.8. Color Balance
Melalui menu Image -> Adjustment -> Color Balance kita dapat mengatur keseimbangan warna.
3.9. Photo Filter
Photo filter digunakan untuk memberikan filter pada gambar. Mirip seperti filter yang diletakkan di depan lensa kamera. Gunakan menu Image -> Adjustment -> Photofilter.
3.10. Replace Color
Replace Color digunakan untuk mengganti warna tertentu dalam gambar, sedangkan warna yang lain tidak ikut berubah. Misalnya untuk mengganti warna apel dengan tanpa mengubah warna background. Gunakan menu Image -> Adjusments -> Replace Color.
3.11. Hue/Saturation
Hue/Saturation digunakan untuk mengganti warna pada keseluruhan gambar/seleksi. Hue adalah warna, sedangkan Saturation adalah tebal/tipisnya warna. Gunakan tool ini melalui Image -> Adjustment -> Hue/Saturation. Perubahan warna dapat diatur pada chanel master, atau tiap-tiap warna.
3.12. Match Color
Match Color akan menyamakan warna gambar source kepada gambar yang akan diubah. Misalnya di sini akan diubah gambar danau3.jpg, menjadi suasana matahati terbit seperti gambar acuan. Gunakan tool ini melalui menu Image -> Adjustment -> Match Color.


Tutorial Potoshop : SELECTION & TOOL


2.1. Menyeleksi Gambar
Menyeleksi berarti memilih bagian tertentu dari gambar. Dengan seleksi kita dapat mengcopy, mengubah, menggeser, atau menambahkan efek kepada bagian yang terseleksi tanpa mempengaruhi bagian lain.
Ada tiga cara menyeleksi yaitu:
  1. Marquee Tool, yaitu menyeleksi dalam bentuk kotak, elips, row, dan kolom
  2. Lasso Tool, untuk menyeleksi dalam bentuk bebas, poligonal atau kekontrasan gambar (Magnetic Lasso Tool).
  3. Magic Wand Tool, untuk menyeleksi berdasarkan persamaan warna.
Tipe seleksi ada dua (dapat dipilih pada Option Bar), yaitu:
  1. Normal, memiliki pinggiran yang tajam.
  2. Feather, memiliki pinggiran yang halus atau kabur.
2.2. Tool-tool yang lain
2.3. Praktek Bab II
2.3.1. Rectangular Marquee Tool
Gunakan rectangular marquee tool untuk memotong gambar dalam bentuk kotak. Gunakan menu Select -> Transform Selection untuk mengubah seleksi dan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman pinggiran potongan.
2.3.2. Elliptical Marquee Tool
Digunakan untuk membuat seleksi elips atau lingkaran. Anda dapat menggunakan Select -> Transform Selection (atau klik kanan) untuk mengubah bidang yang mau diseleksi. Gunakan menu Select -> Feather untuk mengatur ketajaman tepi gambar. Gunakan Select -> Inverse untuk membalik seleksi.
2.3.3. Lasso Tool
Seleksi ini digunakan untuk menyeleksi bentuk bebas dengan mouse.
2.3.4. Polygonal Lasso Tool
Polygonal Lasso Tool digunakan untuk menyeleksi gambar yang memiliki tepi garis lurus, misalnya piramida pada gambar 2.5. Jika tombol Alt ditekan maka Polygonal Lasso Tool akan berfungsi seperti Lasso Tool biasa. Contoh gambar hasil seleksi piramida diperkecil dan diletakkan pada sudut kanan bawah.
2.3.5. Magnetic Lasso Tool
Magnetic Lasso Tool penggunaanya cukup mudah, karena dengan tool ini seleksi gambar akan secara otomatis membuat garis seleksi pada gambar yang berwarna kontras.
2.3.6. Magic Wand Tool
Magic wand tool akan menyeleksi gambar yang memiliki warna sama.
2.3.3. Crop Tool
Crop tool digunakan untuk menghilangkan bagian yang tidak diseleksi. Contoh penggunaanya di sini digunakan untuk memperbaiki hasil scan yang miring.
2.3.3. Healing Brush Tool
Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki gambar pada bagian tertentu. Aktifkan tool ini, kemudian tekan Alt + Klik pada objek pada bagian yang tidak berkeriput, kemudian klik pada bagian yang keriputnya ingin dihilangkan.
2.3.4. Spot Healing Brush Tool
Spot Healing Brush Tool digunakan untuk memperbaiki kerusakan gambar. Di sini Anda tidak perlu menentukan area yang akan digunakan sebagai patokan, karena akan secara otomatis terpilih dari area di sekitarnya. Misalnya digunakan untuk menghilangkan keretakan pada patung seperti pada gambar 2.10.
Tool ini merupakan tool baru pada Adobe Photoshop CS2 yang tidak ada pada versi sebelumnya.
2.3.5. Patch Tool
Patch Tool digunakan untuk memperbaiki gambar. Tool ini dibuat dengan cara membuat selection dengan mouse atau dengan menahan tombol ALT untuk menghasilkan bentuk poligonal. Selanjutnya drag ke daerah yang akan dijadikan patokan perbaikan.
2.3.6. Red Eye Tool
Red Eye Tool digunakan untuk memperbaiki warna merah pada mata.
2.3.7. Clone Stamp Tool
Clone Stamp Tool digunakan untuk membuat duplikat area pada gambar, atau yang disebut cloning. Tekan ALT pada objek yang akan dikloning, kemudian gunakan mouse pada area tempat objek baru mau diletakkan.
2.3.8. Background Eraser Tool
Tool ini digunakan untuk menghapus background yang memiliki kemiripan warna. Misalnya digunakan untuk menghapus background langit pada gambar kupu-kupu.
2.3.9. Magic Eraser Tool
Seperti Background Eraser Tool, tool ini akan menghapus area dengan warna sama, namun efeknya adalah ke seluruh gambar, bukan hanya area yang diklik.
2.3.10. Color Replacement Tool
Color Replacement Tool akan mengubah warna gambar tanpa mengubah bentuk dari gambar tersebut. Tool ini akan secara otomatis hanya mengubah area dengan warna sama menjadi warna lain yang dikehendaki.
2.3.11. Blur, Sharpen, dan Smugde Tool
Blur Tool digunakan untuk mengaburkan area. Misalnya digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik pada wajah. Sharpen Tool merupakan kebalikan dari Blur Tool. Dengan Sharpen Tool, gambar akan menjadi lebih tajam. Smugde Tool digunakan untuk mengubah bentuk gambar dengan cara drag mouse.
2.3.12. Dogde, Burn, dan Sponge Tool
Dogde Tool digunakan untuk membuat area menjadi lebih terang. Burn Tool digunakan untuk mempergelap area. Spong Tool digunakan untuk mencerahkan (saturate) atau mengurangi warna (desaturate).

MENGENAL ADOBE PHOTOSHOP


1.1. Apa itu Adobe Photoshop?
Adobe Photoshop adalah software pengolah gambar yang sangat powerfull dengan segala fasilitasnya. Hasil gambar olah dengan Adobe Photoshop ini banyak dilihat di berbagai website, brosur, koran, majalah, dan media lainnya. Untuk download Adobe Photoshop klik di sini.
1.2. Mengenal Area Kerja
Jalankan Adobe Photoshop kemudian pilih menu File -> Open. Kemudian pilih buka gambar apa saja. 

Seringkali letak tool-tool (palette) Adobe Photoshop sudah berubah dimodifikasi oleh pengguna sebelumnya. Untuk mengembalikan letak palette ini gunakan menu Windows -> Workspace -> Reset Palette Location.
Area kerja Adobe Photoshop dapat dilihat pada gambar 1.1, yaitu:
A : Menu Bar, berisi perintah utama untuk membuka file, save, mengubah ukuran gambar, filter dan lain-lain.
B : Option, berisi pilihan dari tool yang Anda pilih. Misalnya dipilih kuas/brush, maka ukuran/diameter brush ada di sini.
C : Gambar, menampilkan gambar yang sedang dibuat atau diedit.
D : Pallete Well, cara cepat untuk mengakses palet brushes, tool resets dan Layer Comps. Juga dapat digunakan untuk meletakkan palet yang sering digunakan.
E : Toolbox, berisi tool untuk menyeleksi dan memodifikasi gambar.
F : Palette, berisi jendela-jendela kecil yang di dalamnya terdapat perintah dan pilihan untuk dokumen/gambar yang sedang dikerjakan.
1.3. Praktek Bab 1
1.3.1. Membuka dokumen dan membuat duplikat dokumen
Untuk membuka gambar gunakan menu File -> Open, sedangkan untuk membuat duplikat gambar gunakan menu Image -> Duplicate.
1.3.2. Mengubah ukuran gambar dan kanvas
Jika ukuran gambar diubah, maka gambar akan membesar atau mengecil, lakukan dengan menu Image -> Image Size. Jika ukuran kanvas diubah, maka ukuran gambar tetap, akan ada kertas putih di sekeliling gambar, lakukan dengan menu Image -> Canvas Size.
1.3.3. Mencoba ToolBox
Cobalah tool-tool pada ToolBox, satu persatu akan dibahas pada bab berikutnya. Coba klik kanan pada tool yang memiliki segitiga di bagian kanan bawah untuk memilih tool yang tersembunyi.
1.3.4. Mencerminkan dan Memutar Gambar
Cobalah menu Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Vertikal, Image -> Rotate Canvas -> Flip Canvas Horisontal. Untuk memutar gambar, pilih menu Image -> Rotate Canvas -> pilih sudut yang dikehendaki.
1.3.5. Undo
Undo digunakan untuk membatalkan perintah terakhir, tekan Alt+Ctrl+Z, atau gunakan pallete history.
1.3.6. Memindahkan gambar ke dokumen lain
Untuk memindahkan gambar gunakan Move Tool.
1.3.7. Save for web
Gunakan menu File -> Save for Web untuk menghasilkan gambar dengan ukuran kecil yang biasa digunakan pada web site.

Jumat, 26 April 2013

Lokasi KKN ophii :)

teman - teman..
Tadi ophii abis daftar KKN, yang prosedurnya membuat saya harus bersabar nunggu dari pagi mpe jam 11 malam demi bisa daftar online, susah banget masuk ke websitenya, bisa dimaklumi pasti ribuan orang mencoba masuk untuk daftar KKN juga.. dan akhirnya bisa juga.. gemetaran tangan saking senengnya.. setelah mengisi beberapa form, kita di suruh memilih lokasi KKN nah berhubung saya mau KKN + berpetualang maka saya pilih Berau tanpa pikir panjang (alasannya karena ada Derawannya :D).. dan berhasil.. horee horee!!!



lokasi kkn gue nih...  tepatnya di desa Merancang Ilir, kecamatan Gunung Tabur, Kabupaten Berau..
setelah melihat Peta ternyata.. lumayan dekat sama kecamatan Pulau Derawan.
waaa.. senangnya. Mendekat dengan salah satu impian.  Alhamdulillah ya..
berharap bisa menyambangi tempat - tempat di bawah ini :


yaaa.. Derawan Island yang udah terkenal buanget seantero jagat raya. dan,


Maratua Island, liat gambarnya aja dah pengen nyebur aja bawaannya.. :D  dan tempat ke tiga yang ingin aku sambangi ...



wonderful place, Labuan Cermin.. huaa.. tantiknyaa..

Semoga aku bisa ke tiga tempat ini ya Allah.. amin!! Doain ya temen" .. :)

Perkembangan Subsektor Perkebunan



Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mengalami pertumbuhan paling konsisten, baik ditinjau dari areal maupun produksi. Secara keseluruhan, areal perkebunan meningkat dengan laju 2.6% per tahun pada periode tahun 2000-2003, dengan total areal pada tahun 2003 mencapai 16.3 juta ha (Tabel 1). Dari beberapa komoditas perkebunan yang penting di Indonesia (karet, kelapa sawit, kelapa, kopi, kakao, teh, dan tebu), kelapa sawit, karet dan kakao tumbuh lebih pesat dibandingkan dengan tanaman perkebunan lainnya dengan laju pertumbuhan diatas 5% per tahun.Pertumbuhan yang pesat dari ketiga komoditas tersebut pada umumnya berkaitan dengan tingkat keuntungan pengusahaan komoditas tersebut relatif lebih baik dan juga kebijakan pemerintah untuk mendorong perluasan areal komoditas tersebut.
                  Tabel 1. Perkembangan Luas Areal Perkebunan Indonesia (1000 Ha)
Komoditi
Tahun
Pertumbuhan
2000
2003
(% per tahun)
Karet
3 372.4
4 125.6
7.0
Kelapa Sawit
3 769.6
4 793.0
8.3
Kelapa
3 696.0
3 909.9
1.9
Kopi
1 260.7
1 293.8
0.9
Kakao
749.9
917.6
7.0
Tebu
340.6
336.2
-0.4
T e h
153.7
152.2
-0.3
Lainnya
2 101.2
1 099.7
-19.4
Total
15 103.5
16 291.8
2.6
                  Sumber: Direktorat Bina Produksi Perkebunan (2004) 
Sejalan dengan pertumbuhan areal. produksi perkebunan juga meningkat dengan konsisten dengan laju 7.6% pada tahun 2000-2003, dengan total produksi mencapai 19.6 juta ton pada tahun 2003 (Tabel 2). CPO dari kelapa sawit dan karet merupakan dua komoditas yang mempunyai kontribusi yang dominan.Produksi kelapa sawit tumbuh pesat dengan laju 12.1% per tahun.Pertumbuhan produksi komoditas kakao dan kopi juga relatif pesat pada periode tersebut.Meningkatnya harga-harga produk perkebunan pada tahun 2003 merupakan salah satu faktor pendorong peningkatan produksi tersebut.

                 Tabel 2. Perkembangan Produksi Produksi Perkebunan
Komoditi
Tahun
Pertumbuhan
2000
2003
(% per tahun)
Karet
1 501.4
1 630.3
2.8
Kelapa Sawit
7 580.5
10 682.9
12.1
Kelapa
3 047.0
3 241.5
2.1
Kopi
554.6
691.1
7.6
Kakao
421.1
572.6
10.8
Gula
1 690.0
1 700.0
0.2
T e h
162.6
168.1
1.1
Lainnya
2 472.9
2 618.0
1.9
Total
15 740.1
19 604.5
7.6
                 Sumber: Direktorat Bina Produksi Perkebunan (2004)
Dengan perkembangan yang cukup konsisten, subsektor perkebunan mempunyai peran strategis, baik dalam pembangunan ekonomi secara nasional, maupun dalam menjawab isu-isu global.
 Peran Subsektor Perkebunan dalam Pembangunan Nasional
Sebagai salah satu subsektor penting dalam sektor pertanian, subsektor perkebunan secara tradisional mempunyai kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia .Sebagai negara berkembang dimana penyediaan lapangan kerja merupakan masalah yang mendesak, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang cukup signifikan.Sampai dengan tahun 2003, jumlah tenaga kerja yang terserap oleh subsektor perkebunan diperkirakan mencapai sekitar 17 juta jiwa.Jumlah lapangan kerja tersebut belum termasuk yang bekerja pada industri hilir perkebunan.Kontribusi dalam penyediaan lapangan kerja menjadi nilai tambah sendiri, karena subsektor perkebunan menyediakan lapangan kerja di pedesaan dan daerah terpencil.Peran ini bermakna strategis karena penyediaan lapangan kerja oleh subsektor berlokasi di pedesaan sehingga mampu mengurangi arus urbanisasi.
Subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor yang mempunyai kontribusi penting dalam hal penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB).Dari segi nilai absolut berdasarkan harga yang berlaku. PDB perkebunan terus meningkat dari sekitar Rp 33.7 triliun pada tahun 2000 menjadi sekitar Rp 47.0 triliun pada tahun 2003, atau meningkat dengan laju sekitar 11.7% per tahun (Tabel 3). Dengan peningkatan tersebut, kontribusi PDB subsektor perkebunan terhadap PDB sektor pertanian adalah sekitar 16 %. Terhadap PDB secara nasional tanpa migas, kontribusi subsektor perkebunan adalah sekitar 2.9 % atau sekitar 2.6 % PDB total. Jika menggunakan PDB dengan harga konstan tahun 1993, pangsa subsektor perkebunan terhadap PDB sektor pertanian adalah 17.6%, sedangkan terhadap PDB nonmigas dan PDB nasional masing-masing adalah 3.0% dan 2.8%.
Tabel 3. Nilai dan Kontribusi PDB Subsektor Perkebunan
Sektor

PDB Harga Berlaku
(Rp. trilyun)
Pangsa Perkebunan Terhadap (%)
2000
2001
2002
2003
Perkebunan
33.7
37.4
42.0
47.0
100.0 
Pertanian, Peternakan, Hutan, Perikanan
217.9
244.7
275.2
296.2
15.9
Total PDB tanpa Gas
1 081.4
1 279.2
1 433.8
1 594.9
2.9
Total PDB
1 264.9
1 467.7
1 610.6
1 786.7
2.6
Sejalan dengan pertumbuhan PDB.subsektor perkebunan mempunyai peran srategis terhadap pertumbuhan ekonomi. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi yang dimulai tahun 1997, subsektor perkebunan kembali menujukkan peran strategisnya.Pada saat itu, kebanyakan sektor ekonomi mengalami kemunduran bahkan kelumpuhan dimana ekonomi Indonesia mengalami krisis dengan laju pertumbuhan –13% pada tahun 1998.Dalam situasi tersebut, subsektor perkebunan kembali menunjukkan kontribusinya dengan laju pertumbuhan antara 4%-6% per tahun.
Ketika ekonomi Indonesia mulai membaik, kontribusi dalam hal pertumbuhan, terus menunjukkan kinerja yang konsisten.Selama periode 2000-2003, laju pertumbuhan subsektor perkebunan selalu diatas laju pertumbuhan ekonomi secara nasional (Tabel 4).Sebagai contoh, pada tahun 2001, ketika laju pertumbuhan ekonomi secara nasional adalah sekitar 3.4%, subsektor perkebunan tumbuh dengan laju sekitar 5.6%.Situasi ini menunjukkan bahwa subsektor perkebunan dapat berperan sebagai salah satu subsektor andalan dalam hal pertumbuhan, baik pada saat ekonomi dalam keadaan booming maupun pada saat krisis.




Tabel 4. PDB Berdasarkan Harga Konstan dan Laju Pertumbuhan Ekonomi
Sektor
PDB Harga Konstant 1993
(Rp. trilyun)
 Pangsa Perkebunan Terhadap (%)
2000
2001
2002
2003
Perkebunan
10.7
11.3
11.8
12.4

Pertanian, Peternakan, Hutan,  Perikanan
66.2
67.3
68.7
70.3
17.6
Total PDB tanpa Gas
363.8
379.0
394.5
412.7
3.0
Total PDB
398.0
411.6
426.9
444.5
2.8
Pertumbuhan Perkebunan (%)

5.6
4.4
5.1

Pertumbuhan Nasional (%)

3.4
3.7
4.1

Mempunyai orientasi pasar ekspor, subsektor perkebunan merupakan salah satu subsektor andalan dalam menyumbang devisa. Produk karet, kopi, kakao, teh dan minyak sawit adalah produk-produk dimana lebih dari 50% dari total produksi adalah untuk ekspor. Pada lima tahun terakhir, subsektor perkebunan secara konsisten menyumbang devisa dengan dengan rata-rata nilai ekspor produk primernya mencapai US$ 4 miliar per tahun. Nilai tersebut belum termasuk nilai ekspor produk olahan perkebunan, karena ekspor olahan perkebunan dimasukkan pada sektor perindustrian.
Tabel 5. Perkembangan Ekspor Produk Perkebunan
Komoditi
Volume (1000 Ton)
Pertumbuhan
Nilai (Juta US$)
Pertumbuhan
2000
2002
(% per tahun)
2000
2002
(% per tahun)
Karet
1 379.6
1 496.0
0.0
888.6
1 037.5
0.1
Kelapa Sawit
4 688.8
6 407.5
0.2
1 326.4
2 348.6
0.3
Kopi
352.9
325.0
0.0
467.8
223.9
-0.3
Kakao
424.1
465.6
0.1
341.8
701.0
0.4
T e h
105.6
100.1
0.0
112.1
103.4
0.0
Lainnya
2 538.0


819.3


Total
9 489.0


3 956.0


Karena subsektor perkebunan umumnya berkembang di wilayah pedesaan, marginal, dan kadang terpencil, subsektor perkebunan mempunyai peran strategis dalam pengembangan wilayah yang pedesaan dan terpencil.Di samping dilakukan oleh perusahaan negara (PTPN) dan perusahaan swasta, pengembangan berbagai program pembangunan melalui pola PIR atau pola berbantuan lainnya mempunyai kontribusi yang signifikan.Keberadaan perkebunan telah memberi kontribusi signifikan pada pertumbuhan di wilayah.Berkembangnya berbagai industri pendukung perkebunan, sektor jasa transportasi, konstruksi, dan perdagangan tidak terlepas dari multiplier effectpembangunan perkebunan di wilayah tersebut.
 Peran Subsektor Perkebunan dalam Isu Global
Terhadap isu global yang kini menjadi sorotan internasional seperti kemiskinan, ketahanan pangan, dan isu lingkungan/pembangunan berkelanjutan, subsektor perkebunan mempunyai kontribusi yang juga tidak dapat diabaikan.Terlepas kegagalan dalam beberapa proyek PIR, pengembangan berbagai program perkebunan juga telah terbukti mampu mengurangi jumlah penduduk miskin.Seperti diketahui, pengurangan jumlah orang miskin adalah tujuan pertama dari Millenium Development Goals (MDGs).Pengembangan perkebunan, khususnya yang berbasis kelapa sawit, dari berbagai studi telah menunjukkan terjadinya pengurangan jumalah penduduk miskin.Suatu studi tahun 2002 menunjukan bahwa jumlah orang miskin di wilayah perkebunan kelapa sawit secara umum kurang dari 6%, sedangkan secara nasional jumlah penduduk miskin adalah sekitar 17%.
Peran strategis lain dari subsektor perkebunan dalam isu global yang perlu mendapat perhatian adalah kontribusinya dalam ketahanan pangan. Minyak goreng dan gula merupakan produk perkebunan yang mempunyai peran penting dalam memelihara ketahanan pangan.Negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Eropa, berusaha memaksimalkan tingkat produksi pangannya dalam upaya mencapai ketahanan pangan.Seperti diketahui, ketahanan pangan merupakan salah satu syarat penting dalam ketahanan nasional.
Akhirnya, subsektor perkebunan juga berperan penting dalam hal isu lingkungan yang merupakan isu global yang secara konsisten gaungnya semakin menguat.Pengembangan komoditas perkebunan di areal yang marginal merupakan wujud kontribusi subsektor perkebunan dalam memelihara lingkungan/konservasi.Sebagai contoh.pengembangan tanaman teh di daerah pegunungan dengan kemiringan yang tajam dengan kondisi lahan yang kritis, berperan penting dalam konservasi lingkungan. Pengembangan komoditas karet di lahan kering dan kritis juga memberi kontribusi nyata dalam memelihara bahkan memperbaiki lingkungan. Di samping itu, pengembangan komoditas karet dalam bentuk agroforestry serta pemanfaatan kayu karet sebagai pengganti kayu dari hutan primer merupakan kontribusi lain perkebunan karet dalam konservasi lingkungan. Pengembangan komoditas kelapa sawit di lahan rawa juga merupakan wujud kontribusi subsektor perkebunan dalam memelihara lingkungan. Selanjutnya, pemanfaatan CPO sebagai bahan baku biodiesel juga merupakan bentuk lain dari pengembangan perkebunan dengan pendekatan pembangunan berkelanjutan. Pada masa mendatang.kontribusi ini akan semakin strategis ketika cadangan minyak bumi yang dimiliki semakin menipis serta harga minyak yang mulai meningkat.
Di balik peran subsektor perkebunan yang semakin strategis, pengembangan subsektor perkebunan masih mengalami beberapa kendala dan hambatan yang perlu segera diatasi, yaitu :
ü  Pertama, kebanyakan tanaman perkebunan yang ada adalah tanaman yang sudah tua sehingga produktivitas rendah. Di sisi lain, upaya untung melakukan replanting masih mengalami masalah, terutama dari sisi pendanaan.
ü  Kedua, pengembangan subsektor perkebunan juga masih menghadapi masalah yang berkaitan dengan HGU, baik itu mencakup luasan maupun masa berlaku HGU yang dinilai masih teralu pendek untuk perkebunan dengan siklus produksi sekitar 30 tahun.
ü  Ketiga, masih adanya konflik tanah dan sosial antara perusahaan perkebunan dengan masyarakat sekitar merupakan masalah yang juga perlu segera diatasi.
ü  Keempat, pengenaan PPN pada produk perkebunan juga dinilai sebagai salah satu hambatan dalam pengembangan subsektor perkebunan.
ü  Kelima, belum adanya semacam cetak biru pengembangan subsektor perkebunan juga dinilai sebagai salah satu hambatan dalam pengembangan bisnis perkebunan.