Dalam upaya menentukan best practices dengan
melihat pada HR strategies penulis melakukan interview kepada HR executives
dari 20 perusahaan yang banyak memiliki pengetahuan tentang HR strategies.
Peneliti mengumpulkan material lain (yang mirip HR strategies ) sebagai
pembanding dari 9 perusahaan
Dari upaya ini ditemukan adanya “CONTENT,PROCESESS DAN EVALUATION, dari
startegi HR yang dapat diklasifikasi
sebagai fokos pokok dalam fungsi HR yakni : manusia dalam perusahaan atau
bisnis.
Artikel
ini memberikan gambaran bagaimana suatu perusahaan dapat berpindah /bergerak
dari HR fokus ke suatu fokus startegi bisnis. Sejak Jim Walker (1980) mengatakan bahwa HR strategi dalam
organisasi di kembangkan dari perencanaan HR. Fungsi HR mendapatkan tempat pada
setiap aktifitas organisasi dengan strategi bisnis perusahaan, yang mana HR
strategis menjadi amat progresivelly dengan strategi bisnis.
Artikel
ini juga mengeksplor pernyatan HR
strategi saat ini dan argumen hubungan antara
HR strategis dan bisnis dalam pemanfaatannya. Dalam artikel ini tema umum yang menjadi fokus
perhatian adalah konsep pendekatan INSIDE OUT VERSUS OUTSIDE IN. Pendekatan Inside Out adalah : Pendekatan pada saat sekarang yang mana dalam
pengertian HR sebagai
skill , process dan teknologi.
(Status Quo HR function) sedangkan konsep pendekatan Outside In adalah : suatu strating point dalam bisnis yang terkait
dengan Costumer ,Competition , dan People
issue. Pada sisi ini HR strategis secara langsung mendapat tantangan dan
mengkreasikan solusi nyata serta menambahkan real value pada kreasi itu (value
creation). Pendekatan ini tidak hanya
sekedar pada issue saat ini / yang didapatkan dalam bisnis tetapi HR strategies
dapat dikembangkan pada bagian lain, jadi tidak pada satu sisi saja. Pendekatan
ini tidak dapat menjangkau lebih jauh dari
bisnis tetapi dapat dibedakan
dengan bisnis sehingga fungsi HR diperlukan kerja keras dalam mencapai tujuan
itu.
Pada
1985 Golden dan Ramanujam melakukann
studi pada 10 perusahaan dalam rangka menilai hubungan antara HR dan bisnis, dengan
fokus pada proses struktur yang berhubungan dengan issue dan mendeskripsikan 4
(empat ) dari hubungan itu.
4 (empat) tipe hubungan itu adalah sbb:
1.
Administrative
linkage
Deskripsi
dari situasi HR dalam keadaan komplet dan terpisah dari strategi bisnis
2.
The
one way Linkage
Dalam One way linkage top maneger menyediakan
fungsi HR dengan strategi bisnis dan
fungsi diharapkan dapat berkembang dan prosesnya dapat membantu implementasi
dari strategi itu.
3.
The
two way linkage
Dalam
tipe ini fungsi HR menyediakan informasi kepada top mangement dalam
mempertimbangkan perkembangan startegi bisnis mereka.
4.
Integrative
linkage
tipe advance,yang mana terkait dengan senior HR dalam bagian tim yang selalu ada
dalam memberikan contribusi selama pengembangan strategi bisnis
Penulis
mendapatkan ada perusahaan dalam penelitian mereka, 1 (satu) termasuk dalam
tipe administrative, 4 (empat) termasuk dalam tipe One Way, 4 (empat) termasuk
dalam Two Way dan 1 (satu) termasuk
dalam tipe Intergrative.
Beberapa tahun kemudian Buller (1988) memfolloow
up studi
Golden dan Ramanujam dan menggunakan kategori skema yang sama,
Buller menemukan bahwa tidak satupun dari (8 delapan perusahaan dalam studinya)
yang memiliki hubungan dengan 3 (tiga)
,3 (tiga) dan 2 (dua) dalam hubungan One
Way ,Two Way, dan Integrative
Simpulan
Fungsi HR dan hubungannya dengan strategi lebih tepat diposisikan sebagai nilai
tambah bagi perusahaan ketika digunakan perspektif outside-in. Untuk
mengembangkan pendekatan outside-in perlu dilakukan:
- Mengembangkan sebuah proses formal
yang menyertakan executive dalam mengembangkan strategi HR.
- Memiliki mekanisme formal untuk
mengikuti perkembangan lingkungan eksternal sebagai bagian dari proses.
- Dimulai dengan asumsi bahwa segala
sesuatu yang ada saat ini pada fungsi HR adalah melakukan kesalahan yang
lain atau tidak ada.
- Mengidentifikasi kunci bisnis dan
mengukur personal yang akan menentukan atau mengindikasikan sukses bisnis,
kemudian terus mengikuti dan mengukur komunikasi untuk dimasukkan pada
komunitas internal HR.
- Isu bisnis dan metrik (ukuran)
menjadi dasar untuk mengembangkan strategi HR yang akan memaksimalkan
kinerja pada metrik tsb.
- Perlu diingat, bahwa strategi HR
adalah suatu proses, bukan dokumen, intervensi atau event.
Strategi HR lebih baik untuk mensupport strategi bisnis, meningkatkan nilai
tambah pada bisnis, dan selanjutnya membangun status fungsi HR dalam
organisasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..