Barry
A. Colbert
SHRM telah diprediksikan dalam dua tuntutan
fundamental :
1.Ide bahwa HR organisasi merupakan kritik stragtegi
yang penting- skill, perilaku dan interaksi pekerja,keduanya potensial dalam
memberikan dasar formula penerapan strategi.
2.Diaykini bahwa praktek HRM perusahaan merupakan
instrument dalam kemampuan mengembangkan strategi,hal ini merupakan kumpulan
human resources.
Sebuah dasar teoritikal yang
lebih kuat telah membantu untuk mengaskan tuntutan yang pertama,dilanjutkan yang
kedua dan meningkatkan fokus dan efektifitas penelitian dan praktek HRM, dan
hal ini dapat membantu perusahaan untuk lebih mengembangkan keefektian konteks
bagian operasi.
Paper ini menyampaikan RBV
dengan mengingat aspeknya yang sulit melalui lensa kompleksitas (Kauffman,1992)
Kompleksitas merupakan bidang penelitian meliputi studi kompleks system
adaptif, dalam beberapa yang dapat dilihat pada: ekonomi, ekosistem,
termodinamikal system atau alogaritma pada computer.Tujuan paper ini
menyampaikan implikasi untuk penelitian dan praktek suatu SHRM yang kompleks,
perluasan system RBV.Penulis menunjukkan konsep kompleksitas yang meluruskan secara baik dengan beberapa
kritikal aspek yang sulit dalam RBV,seperti causal ambiguity,social
complexity,and system-level resources, explicitly invinite a more complex,less
reductive view of organization.dua factor penting :pertama, hal ini mengizinkan
kita untuk reframe RBV dalam suatu cara yang menerima beberapa aspek strategic
yang penting. Kedua,ini merupakan kumpulan dasar untuk integrasi kompleksitas
dalam mode teori yang umum dalam SHRM..
APPLIED DOMAIN :SHRM
Key Question in SHRM
Apa efek praktek HR dalam pengembangan human resources perusahaan? Praktek HR yang mana dapat memberikan
kinerja organisasi yang lebih besar? Untuk tingkat apa tergantung pada strategi
perusahaan? Bagaimana perusahaan memastikan praktek HR nya fit dengan
strateginya? Bagaimana memastikan bahwa praktek individunya fit antara satu
dengan yang lain? Harus bagaimana atribut perusahaan yang berdasar human
resources selalu sejalan dengan strategi prioritas, atau dapatkah stock skill
knowledge, dan interaksi mendorong pada tujuan strategi?
The RBV: An integrating Ground for SHRM
RBV telah mambantu membangaun sebuah produktivitas
jembatan teoritikal antara bidang strategi dan HRM dan ini sebagai sebuah latar
belakang atau mengintegrasi dasar yang beerlawanan pada teori SHRM dan riset
yag dijelaskan
RBV menyatakan bahwa mengembangkan kompetitive advantage
sebuah perusahaan tidak hanya mengembangkan, mengkombinasikan dna secara
efektif menyebarkan physical, human dan sumberdaya perusahaan yang menambah
nilai keunikan dan sulit untuk ditiru competitor.Banyak resource-based
berargumen bahwa sumberdaya manusia hal yang sulit difahami dan ditiru competitor.hubungan
yang kuat dan nnyata untuk RBV pada bidang SHRM dalam dua cara 1) hal ini
merupkan bagian peran SDM dalam pertanyaan strategi, meningkatkan pentingnya
riset dan praktek SHRM.2) Hal ini mendorong lebih relevan untuk HRM,
Diemensi teori SHRM
Pertama,ide implicit pada bidang SHRM.Delery dan
Doty(1996) mengidentifikasi tiga mode-universal,kontingensi dan konfigurasi-
dapat dilihat pada batasan riset. Explicit dijawab oleh penulis yang respektif.
Kedua konsep merupakan satu level abstraksi dalam system
HR, meliputi prinsip,aturan dan praktek. Deangan membawa kedua konsep bersama
pada latar belakan RBV, kita dapat mengidentifikasi ruang untuk kontribusi ide
dari kompleksitas.
Modes of Theorizing in HR Research
Universalistic perspektif
Menurut pendekatan universalistic,”strategi praktek HR”
ang ditemukan untuk seccara konsisten dapat menghasilkan kinerja organisasi
yang lebih tinggi, independent pada strategi organisasi.
Riset menurut perspektif ini telah penting untuk
mengidentifikasi praktek HR lain yang pantas, tetapi hal ini tidak memberi
kontribusi yanglebih banyak pada strategi HRM, Jika kita mengambil strategic
untuk mengartikan praktek yang berbeda perusahan dengan industri dan yang dapat
mempertahankan keunggulan kompetitif.
Contingensi perspektif
Kontingensi perspektif menggambarkan garis kausal dari
aturan dan praktek HR untuk metrics kinerja organisasi dal hal ini untuk
memoderasi efek strategi.
Konfigurasional perspektif
Konfigurasi perspektiffokus pada pola praktek HR yang
bersama-sama membentuk internal konsistensi dan menggambarkan sebuah korelasi
antara pola dan kinerja organisasi tersebut.
Opportunities for extending the RBV and SHRM
Ketika RBV fokus pada perhatian sumberdaya perusahaan dan
menyediakan sebagai dasar integrasi untuk teori dan praktek, hal ini keterbatasan yang serius untuk bidang ini :
ini menawarkan sedikit yang eksplisit, pada cara pandang manager, ini tidak
menjawab pertanyaan “bagaimana” central untuk SHRM.dalam menilai isu yang fi
untuk SHRM. Delery mengatakan bahwa “selama RBV memberikan dampak yang baik,
menjelaskan pentingnya sumberdaya manusia untuk kompetitif perusahaan, hal ini
tidak secara special deal dengan bagaimana organisasi dapat berkembang dan
mendukung sumberdayanya yang dibutuhkan untuk keunggulan bersaing (1998:290).
Sekarang mereview kontribusi RBV pada penelitian SHRM,Wright
et.al.menyimpulkan bahwa mengambil RBV lebih dalam pada penelitian SHRM
“memerlukan pengakuan bahwa tidak dapat ditiru kompetensi organisasi dapat
mencegah dari tidak dapat diobservasi(causal ambiguity), complexity (social
complexity) dan/atau menekan keidakekonomisan (path dependence)”(2001:709).
Tantangan bagi peneliti dan manager adalah untuk mencari level prescripsi bahwa
mempertahankan niali strategic RBV tanpa mencurugai nilai intinya.
Empat aspek penting yang diidentifikasi pada
strategi SHRM:
- Fokus pada kreatif sebaik adaptive aspek RBV
- Secara pusat pada komleksity dan ambiguity pada pemikirannya
- pentingnya disequilibrium, dynamism dan path dependence
- Ide tingkat karakteristik system
Hal ini empat kritikal tetapi aspek yang sulit dalm RBV, secara
general dan dapat diterapkan pada SHRM, bahwa konsep dari kompleksitas yang
terbaik. Mengikuti sesi selanjutnya penulis secara jelas mengelaborasi
masin-masing aspek itu kedalam aspek dasar untuk integrasi ide dari
kompleksitas system
- Focus on creativity and adptivity
- Centrality of complecsity and causal ambiguity
- importance disequilibrium, dynamism and path dependence
- Idea of system-level characteristic
Complexity as an extension of the RBV
Tdak ada satu kesatuan teori complexity.
Complexity teori secara general menunjukkan batasan kerja bidang ini sebagai
teori yang kacau,sibernatic dan dynamic system teori. Meliputi ilmu
complexity,tetapi tidak ada batasan, studi kompleks system (CAS)- system yang
ditandai dengan hubungan jaringan yang independent, interdependen dan
berlapis-lapis. Dengan kata lain “complex adaptive system” adalah signifikan.
Complex diartikan lebih dari complicated, ini menggambarkan sebuah system
dengan komponen agen operasi dengan beberapa pengukuran otonomi baik dalam
hubungannya dengan komponen yang lain- ini adalah independently dan
interdependently.
Pada umumnya, CAS merupakan terdiri dari :
“Beberapa agen, yang masing-masing berjalan
menurut prinsipnya sendiri pada interaksi local. Tidak ada agen individu,atau
agen group,menentukan pola perilaku system sebagai bagian yang diperlihatkan
atau bagaimana menyusun pola tersebut, dan juga sesuatu yang diluar system”
Complex system merupakan karakteristik dua fitur
:1) sejumlah agen interaksi dan 2) Adanya perubahan,timbulnya property yang
dapat diobservasi-penampilan bentuk/pola karena perilaku komponen sistem yang
kompleks (Morel &Ramanujam,1999).
Complex RBV:Heuristics for building system-level resources
Pendukung RBV mengatakan bahwa aliran keunggulan bersaing dari
potensi kreatif yang tersembunyi dan kemampuan idiosyncratic (synchronous
dengan konteks spesifik) dan bahwa strategi sumberdaya harus dapat
bernilai,jarang,tidak dapat ditiru dan organizationally lavarage (Barney
&Wright,1998). Complex RBV fokus pada proses kompleks yang membangun
tingkat system sumberdaya sepanjang waktu. Nilai sumberdaya didasari pada
sincronisitty mereka dengan konteks operasi perusahaan; mereka tidak dapat
ditiru telah dilindungi karena mereka tidak dapat dilekatkan keamanan pada
interaksi yang kompleks dalam organisasi. Management heuristics digambarkan
dari kompleksitas dapat mempengaruhi membangun system organisasi dan
mempengaruhi strategi sumberdaya. Pendapat organisasi sendiri dalam frame
komplexitas kita bertanya untuk berfikir sebuah organisasi pada orientasi
sedikit cara dan mengakui bahwa system social organisasi merupakan konstruksi
yang diterapkan antara tujuan,pilihan dan tindakan semua pelaku organisasi.
Complexity Applied in SHRM
Figure 1 dibawah menjelaskan hubungan framework untuk
menggambarkan SHRM lebih cepat.mode teori, dengan menambahkan frame
complexity,keastuan tingkat abstraksi.RBV menunjukkan baik sebagai dasar
mengintegrasi untuk berbagai macam mode teori.Diucapkan dalam RBV dengan
tingkat yang lebih tinggi (lebih dari general, lebih abstrak) tujuan …..
Menambah sebuah complexity view untuk memperluas batasana
konsiderasi HR system dimana domain system interaksi menyebabkan diterima
sebagai kritikal dan menganjurkan bahwa property dan dynamic system itu
kompleks, tidak dapat diprediksi,dan terkadang tidak dapat diperkecil lagi
bagian komponennya. Sehingga melakukan analogical abstraction dengan harapan
kita memasuki tingkat abstraksi yang tepat-dalam kasus ini tingkat prinsip.
Prescription disini difokuskan pada prinsip proses :management heuristics untuk
memelihara kehidupan kompleks system.
Implication for
SHRM Research
Prinsip dapat menjadi
explicit atau diterapkan tergantung pada sophistication system HR perusahaan.
Prinsip dalam tindakan dapat dinilai untuk “complexity content” framework yang
disarankan dalam artikel ini menjelaskan
relative perilaku yang muncul dan
mmenyesuaikan diri pada kondisi yang sekarang. Data kualitatif dari pelaku
dalam perusahaan dapat digunakan membentuk persepsi kolektif strategi
sumberdaya dan nilai mereka untuk kinerja perusahaan, kelangkan mereka dan
mengkontribusi pada keadaan agar mereka tidak dapat ditiru, tanpa mencoba untuk
memecahakan secara analitikal causal ambiguity.perbandingan data kualitatif dan
kuantitatif dalam tingkat kinerja perusahaan yang tinggi dan rendah pada
industri yang sama dapat dibentuk untuk tes secara general dan untuk membantu
konstruksi yang lebih spesifik.
Lebih signifikan dan dapat digeneralisasikan studi ini tidak hanya
bagian prinsip mereka tetapi proses dalam perusahaan dalam membuat prinsip (ex:
siapa yang dilibatkan,kapan batasan waktu,melalui apa dialogic prosesnya dan
inputnya berdasarkan apa) dan proses selanjutnya mengartikan prinsip tersebut
pada aturan HR dan praktek. The dynamic capabilities view, penekanan yang lebih
cepat,dapat lebih penting diterapkan menggunakan framework yang telah
dipaparkan disini, dengan satu fokus pada prinsip HR, peneliti mendokumentasikan
pembuatan prinsip dan interpretasi proses sebagai strategi kemampuan dynamic.
Proses tersebut merupakan kombinasi dari intention, pilihan dan tindakan agen
dalam dan luar perusahaan yang mengarahkan pengembangan HR system sepanjang
waktu,sepanjang jalur bahwa unik dan idiosyncratic untuk operasi lingkungannya-
sebuah pendekatan RBV yang kompleks menuju pada pertanyaan “bagaimana” sehingga
penting bagi SHRM.
Conclusion
Tujuan artikel ini telah menawarkan sebuha framework yang general
untuk memperluas bidang SHRM melalui pendekatan complexity berdasarkan
prinsip.penulis telah memikirkan menghubungkan dua bidang studi ini berdasarkan
pada kesesuaia kunci fitur RBV,batasan strategic secara umum untuk SHRM, dan
fitur kunci dari studi living complex system. Artikel ini fokus pada bagian ide
yang relevan untuk SHRM, memperluas RBV melalui komplexitas juga penerapan
untuk strategi secara umum.tugas selanjunya masih panjang meliputi sebuah
kompleks,tingkat prinsip formula strategi dan dinamika penerapan strategi. Framework
disini dibangun untuk memperkenalkan prinsip kompleksitas abstraksi level yang tepat pada system HR.
Mengiluti garis penelitian dalam SHRM yang fokus pada coheren HR system,dengan
memasukkan perspektif living-system,membantu untuk memberitahukan cara
organisasi dipelajari dan untuk meningkatkan cara mereka mengaturnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..