Christopher
J. Collins
Kevin
D. Clark
Tujuan artikel :
menganalisa hubungan antara serangkaian praktik SDM dalam membangun
jaringan/hubungan social aspek jaringan social eksternal dan internal top
manajemen dan kinerja perusahaan.
Hasil studi :
hubungan antara praktik-praktik SDM dan kinerja perusahaan termediasi memlalui
jaringan sosisal yang dibangun oleh top manajemen.
Latar belakang.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sistem dan
praktik MSDM dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan kemudian dapat menjadi
sumber competitive advantage yang berkelanjutan karena SDM memiliki sifat yang
unik, casually ambiguous, dan susah ditiru. Praktik-praktik SDM benar-benar
menjadi sumber competitive advantage ketika dapat mendukung dan menciptakan
kompetensi yang dapat menghasilkan nilai bagi perusahaan. Kemampuan menciptakan
dan mengelola informasi yang dilakukan oleh top manajemen (baik ke
dalam/keluar) merupakan sumber competitive advantage untuk perusahaan yang high-tech.
Dalam kondisi seperti sekarang kecepatan dan
kualitas pengambilan keputusan sangat tergantung pada kemampuan dalam
memanfaatkan real-time informasi. Atas dasar itu, penulis berargumen bahwa
jaringan sosial yang dimiliki oleh top manajemen dapat menjadi mediasi bagi
terciptanya competitive advantage dan kinerja perusahaan.
Pengembangan hipotesis
Semakin luas jangkauan jaringan social maka
semakin baik. (dasar hipotesis 1 dan 2)
Praktik MSDM seperti pemberian penghargaan,
insentif bagi anggota yang mau membangun jaringan (komunikasi) social akan
memotivasi mereka untuk semakin memperluas jaringan komunikasinya. ( dasar
hipotesis 3 dan 4)
Akhirnya, Hubungan/jaringan social dapat
meningkatkan kinerja perusahaan (dasar hipotesis 5)
Metodologi
-
Populasi : CEO perusahaan high-tech
-
Data
: diambil melalui kuisioner yang diberikan terhadap para CEO
Hasil
-
hipotesis 1 dan 2 : didukung sebagian
-
hipotesis 3 dan 4 : sebagian besar terdukung
-
hipotesis 5 : terdukung
Diskusi dan saran
-
Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh
mediasi TMT network terhadap sales growth (sbg salah satu ukuran kinerja
perusahaan) lebih kecil dibandingkan dengan pengaruh pemberian insentif yang
didasarkan pada kinerja organisasi.
-
Praktik HR yang memberikan
competitive advantage dapat diciptakan melalui proses pengembangan dan
reinforcing employee based resources.
-
Di masa depan SHRM harus tetap
memperhatikan employee-based dan kapabilitas perusahaan yang dapat memediasi
antara praktik HR dan kinerja perusahaan.
-
Dalam membangun dan memotivasi
terciptanya TMT network yang baik sebaiknya focus pada aspek tertentu saja
(misalnya dengan memberi insentif berdasarkan performance) daripada yang
bersifat umum.
Keterbatasan
-
Hipotesis hanya diuji pada
sample yang relative kecil
-
Model penelitian belum tentu cocok untuk industri
yang low-technology
-
Penelitian
hanya dilakukan pada kelompok tertentu saja. DHI para
CEO
-
Setting waktu penelitian
bersifat concurrent.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..