Sumber daya manusia (SDM) merupakan
salah satu faktor penting dalam organisasi. Sumber daya manusia adalah potensi
manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Dalam perkembangannya,
organisasi akan menghadapi berbagai permasalahan SDM yang kompleks, oleh karena
itu diperlukan adanya suatu sistem pengelolaan yang menangani SDM atau dengan
kata lain Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).
Hal yang menjadi fokus utama dalam
MSDM yaitu meningkatkan kinerja organisasi baik dari segi produktivitas,
pelayanan maupun kualitas untuk mencapai tujuan utama organisasi. Maka dalam
implementasinya, MSDM akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang akan mendukung
tercapainya tujuan organisasi. Salah satu kegiatan yang memiliki peranan yang
sangat penting dalam MSDM yaitu analisis jabatan. Menurut Dale Yonder, analisis
jabatan adalah suatu prosedur untuk memperoleh informasi jabatan secara
sistematis. Dalam melaksanakankan analisis jabatan ada beberapa prinsip-prinsip
yang perlu diperhatikan, yaitu:
- Proses analisis jabatan dilakukan untuk memahami
tanggung jawab pada setiap jabatan dan kontribusi hasil jabatan tersebut
terhadap pencapaian hasil atau tujuan organisasi.
- Objek dari kegiatan analisis ini adalah jabatan,
bukanlah si pemegang jabatan yang memangku jabatan tersebut. Meskipun data
diperoleh dari si pemegang jabatan (incumbent) melalui pengamatan,
wawancara atau pun kuesioner/angket, produk yang menjadi hasil analisis
jabatan
- adalah berupa uraian jabatan (job description)
atau spesifikasi jabatan (specifications of the job), bukan suatu
uraian tentang orang (description of the person).
- Jabatan yang akan dideskripsikan kedalam uraian jabatan
merupakan jabatan yang sesuai dengan struktur organisasi pada saat ini.
Hal
yang senada juga diungkapkan oleh Mondy dan Noe (1993) mengatakan bahwa Analisis jabatan sebagai suatu
proses yang sistematik yang menentukan tugas, keterampilan, dan pengetahuan
sistematik yang diperlukan untuk melaksanakan sesuatu pekerjaan dalam sebuah
organisasi. demikian dengan Dessler
(1992) mengatakan bahwa Analisis jabatan sebagai suatu cara dimana kita
menentukan tugas-tugas dan sifat sesuatu pekerjaan. Ia juga merupakan proses
untuk menentukan jenis pekerjaan (dari skill dan pengalaman) yang akan dipilih
untuk mengisi suatu pekerjaan.
Beberapa istilah terkait job
analysis yang perlu di pahami adalah :
Unsur merupakan
komponen yang paling kecil dari pekerjaan, misalnya memutar, menggosok,
menarik, mengangkat, menekan, dan sebagainya.
Tugas merupakan
sekumpulan dari beberapa unsur pekerjaan. Tugas merupakan kegiatan fisik atau
mental yang membentuk langkah-langkah wajar yang diperlukan dalam pelaksanaan
kerja.
Kedudukan
(posisi) merupakan sekumpulan tugas yang diberikan kepada seorang pegawai atau
pekerja, yakni seluruh kewajiban dan tanggung jawab yang dibebankan kepada
seorang pegawai atau pekerja. Jumlah kedudukan di dalam suatu perusahaan atau
instansi adalah sama dengan jumlah pegawai atau pekerjanya.
Pekerjaan (occupation)
merupakan sejumlah kedudukan (posisi) yang memiliki persamaan kewajiban atu
tugas-tugas pokoknya. Dalam kegiatan analisis jabatan, suatu pekerjaan dapat
diduduki oleh satu orang atau beberapa orang yang tersebar di berbagai tempat.
Jabatan (job)
merupakan sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang sama atau
berhubungan satu dengan yang lainnya dan pelaksanaannya meminta kecakapan,
pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang juga sama meskipun tersebar di
berbagai tempat.
KEGUNAAN
ANALISIS JABATAN
Fungsi
Administratif, merupakan fungsi yang sangat mendasar dalam perusahaan.
Administrasi erat hubungannya dengan dokumen yang berhubungan juga dengan
fungsi control dan pengendaliannya. Bagi perusahaan yang telah menggunakan ISO
akan sangat membutuhkan hal ini. seluruh fungsi dalam pengelolaan SDM
membutuhkan job description dalam melakukan berbagai kegiatan dari rekruitment,
seleksi dan penempatan pegawai baru., merancang program pendidikan dan
pelatihan yang dibutuhkan, melakukan penilaian dan standar hasil kerja, dan
melakukan evaluasi kerja.
Fungsi
Maintenance bagi perusahaan dan
mempertahankan SDM dalam karirnya di masa yang akan datang dalam perusahaan
tersebut. Bagi perusahaan, evaluasi dan pengembangan organisasi menjadi
perhatian yang khusus dalam menjawab tantangan kebutuhan bisnis yang sangat
kompetitif saat ini. hasil job analysis ini dapat digunakan untuk pengembangan
organisasi, perencanaan tenaga kerja, perencanaan karir dan konseling kerjanya
PELAKSANAAN
ANALISIS JABATAN
Tahapan
Analisis Jabatan
A.
Tahap persiapan dan perencanaan
- Penegasan kembali struktur
organisasi yang akan menjadi pegangan bagi proses selanjutnya termasuk
nama-nama jabatan dan tempatnya
- Inventarisasi jabatan yang ada
disetiap unit kerja yang ada dan disusun berdasarkan hierarki dan diberi
kode identifikasi.
- Menetapkan metode pengumpulan
data yang akan digunakan dan menyiapkan alat dan sarana yang diperlukan
(misalnya formulir)
- Membentuk team pelaksana
analisis jabatan dan menjelaskan tentang metode pengumpulan dan pengolahan
data yang akan digunakan
- Mengkomunikasikan tentang
maksud dan tujuan analisis jabatan yang akan dilaksanakan kepada semua
pihak (pimpinan dan karyawan perusahaan). Hal ini perlu dilakukan untuk
menghindari terjadinya salah pengertian dan timbulnya persepsi dan harapan
yang keliru.
B.
Tahap pengumpulan data
1.
Informasi yang diperlukan
- Aktivitas tugas, perilaku
manusia (kapan, bagaimana, kenapa pekerjaan perlu dilaksanakan)
- Mesin, Peralatan, Perlengkapan,
dan alat bantu
- Kondisi Jabatan
- Kebutuhan Personil
- Standar Kerja
2.
Metode Pengumpulan Informasi / Data
- Wawancara (individual,
kelompok, dengan penyelia)
- Kuesioner (terbuka, tertutup)
- Observasi
- Buku Harian (Log Book)
- Kombinasi
C.
Tahap Pengolahan Data, untuk menghasilkan:
- Uraian tugas
- Persyaratan jabatan
- Rekomendasi bagi perencanaan
tenaga kerja, keputusan perekrutan dan seleksi, penilaian kinerja,
evaluasi jabatan yang berkaitan dengan pemberian kompensasi, kebutuhan
pelatihan, sistem dan prosedur administrasi pegawai.
HASIL
ANALISIS JABATAN
1.
Uraian Jabatan (Job Description),
memuat:
- Identifikasi jabatan (nama,
status, kode, tangal uraian, lokasi jabatan)
- Ringkasan jabatan
- Hubungan, tanggunga jawab, dan
kewajiban.
- Wewenang dari pemegang jabatan
- Standar kinerja
- Kondisi Kerja
2.
Spesifikasi jabatan (Job Specification)
adalah persyaratan jabatan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menduduki suatu jabatan.
3.
STANDAR KINERJA Adalah job segment yang
ditentukan standard minimalnya untuk di sebut Cukup Baik. Standard ini harus
menunjukan salah satu atau keempat faktor berikut: Kualitas, Kuantitas, Batas
Waktu, Effisiensi Sumber Daya.
Dengan pengelolaan SDM yang terencana dan memiliki system
dan ukuran yang jelas akan memudahkan organisasi atau perusahaan untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan memiliki nilai fairness baik dengan load
pekerjaan dan reward yang diterima. (wicaksana, 2011)
makasii tulisannya......bermanfaat bangeettt........
BalasHapus