Dalam
beberapa lomba desain produk biasanya panitia meminta dalam proposal atau
makalah ilmiah terdapat analisis SWOT. Sedangkan untuk siswa SMA/MA mungkin hal
ini cukup sulit karena mereka belom mengenal analisis SWOT. Untuk mempermudah
pemahaman tentang hal tersebut saya berikan contoh yang berasal dari artikel
tentang KOPERASI, sehingga para siswa tinggal menyesuaikan (menambah dan
mengurangi) dengan kondisi produk yang akan dihasilkan dari karyanya. semoga
bermanfaat. ...amiin
Pengembangan
koperasi dalam analisis SWOT menurut Freddy Rangkuti (1997) sub-sub bagian dari
analisis SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dengan berbagai
indikator.
A. Kekuatan dengan indikator :
- Telah memiliki badan hukum.
- Stukur organisasi yang sesuai
dengan eksistensi koperasi.
- Keanggotaan yang terbuka dan
sukarela.
- Resiko kekurangan pelanggan
cukup kecil.
- Biaya rendah.
- Kepengurusan yang demokratis.
- Banyaknya unit usaha yang
dikelola.
B. Kelemahan dengan indikator :
- Lemahnya stuktur permodalan
koperasi.
- Lemahnya dalam
pengelolaan/manajemen usaha.
- Kurang pengalaman usaha.
- Tingkat kemampuan dan
profesionalisme SDM koperasi belum memadai.
- Kurangnya pengetahuan bisnis
para pengelola koperasi.
- Pengelola yang kurang inovatif.
- Kurangnya pengetahuan dan
keterampilan teknis dalam bidang usaha yang dilakukan.
- Kurang dalam penguasaan
teknologi.
- Sulit menentukan bisnis inti.
- Kurangnya kesadaran anggota
akan hak dan kewajibannya (partisipasi anggota rendah).
C. Peluang dengan indikator
- Adanya aspek pemerataan yang
diprioritaskan oleh pemerintah.
- Undang-Undang nomor 25 tahun
1992, memungkinkan konsolidasi koperasi primer ke dalam koperasi sekunder.
- Kemauan politik yang kuat dari
pemerintah dan berkembangnya tuntutan masyarakat untuk lebih membangun
koperasi.
- Kondisi ekonomi cukup mendukung
eksistensi koperasi.
- Perekonomian dunia yang makin
terbuka mengakibatkan makin terbukanya pasar internasional bagi hasil
koperasi Indonesia.
- Industrialisasi membuka peluang
usaha di bidang agrobisnis, agroindustri dan industri pedesaan lainnya.
- Adanya peluang pasar bagi
komoditas yang dihasilkan koperasi.
- Adanya investor yang ingin
bekerjasama dengan koperasi.
- Potensi daerah yang mendukung
dalam pelaksanaan kegiatan koperasi.
- Dukungan kebijakan dari
pemerintah.
- Undang-Undang nomor 12 tahun
1992, tentang sistem budidaya tanaman mendorong diversifikasi usaha
koperasi.
- Daya beli masyarakat tinggi.
D. Ancaman dengan indikator :
- Persaingan usaha yang semakin
ketat.
- Peranan Iptek yang makin
meningkat.
- Masih kurangnya kepercayaan
untuk saling bekerjasama dengan pelaku ekonomi lain dan antar koperasi.
- Terbatasnya penyebaran dan
penyediaan teknologi secara nasional bagi koperasi.
- Kurangnya kesadaran dan
pemahaman masyarakat tentang koperasi serta kurangnya kepedulian dan
kepercayaan masyarakat terhadap koperasi.
- Pasar bebas.
- Kurang memadainya prasarana dan
sarana yang tersedia di wilayah tertentu, misalnya lembaga keuangan,
produksi dan pemasaran.
- Kurang efektifnya koordinasi
dan sinkronasi dalam pelaksanaan program pembinaan koperasi antar sektor
dan antar daerah.
- Persepsi yang berbeda dari
aparat pembina koperasi.
- Lingkungan usaha yang tidak
kondusif.
- Anggapan masyarakat yang masih
negatif terhadap koperasi.
- Tarif harga yang ditetapkan
pemerintah.
- Menurunnya daya beli
masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..