BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sejarah Perkembangan
manajemen tidak jauh berbeda dengan perkembangan manusia itu sendiri. Artinya,
dalam manajemen telah berlangsung sejak manusia itu berada di bumi ini, seiring
dengan perkembangan dan tuntutan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada zaman pura atau zaman batu, manusia juga menggunakan keterampilan dan
keahliannya untuk membuat alat- alat dari batu guna merealisasikan tujuan
hidupnya. Manajeman kemudian berkembang sesuai dengan perkembangan keahlian
serta pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh oleh manusia itu. Pengetahuan
serta teknologi (IPTEK) terus tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan itu juga
sekaligus mengembangkan keterampilan manajemen umat manusia.
Mempelajari sejarah
manajeman sangat penting bagi kita untuk dapat memperoleh gambaran tentang
bagaimana manajeman itu telah berlangsung pada masa lalu,bagaimana kemudian
manajeman tersebut berkembang,prinsip-prinsip apa yang dikembangkan paa masa
lalu dan bagaimana manajemen tersebut berlangsung dewasa ini .
Akhirnya kita harus pula
mempelajari an mengantisipasi perkembangan di masa mendatang yang tentu saja
juga akan menentukan arah pertumuhan manajemen itu sendiri. Dengan mengetahui
arah perkembangan manajemen tersebut maka kita akan apat mempersiapkan diri
kita untuk memekaali iri kita masing masing dengan keterampilan – keterampilan
manajerial yang diperlukan I masa mendatang.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Sejarah Manajemen
Sesungguhnya manajemen sudah ada sejak jaman dahulu, salah satu bukti adalah
Piramida di Mesir. Adanya bangunan Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pada
zaman dulu telah ada serangkaian kegiatan yang diatur sedemikian rupa,
mengikuti tahapan-tahapan tertentu yang telah disiapkan hingga bangunan
Piramida yang megah di tengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum masyarakat
dis seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa
tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di
Mesir.
Selain Piramida di Mesir, ada juga
benteng raksasa yang berdiri sepanjang ribuan kilometer di Cina. Benteng ini
juga menunjukkan betapa orang-orang Cina dahulu telah melakukan kegiatan
manajemen (dalam bentuk apapun kegiatan manajemen tersebut sehingga bangunan
benteng yang kokoh dapat tetap bertahan hingga hari ini. Selain itu juga Candi
Borobudur di Indonesia, dan masih banyak contoh bangunan-bangunan kuno yang
sangat rumit bisa dibangun oleh nenek monyang kita. Dari bukti-bukti tersebut
dapat dilihat bagaimana orang-orang dahulu telah menerapkan manajemen.
Secara keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang
lebih di abad 18 atau awal abad 19 Masehi. Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula
memperkenalkan manajemen secara keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan
Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang pembaru dan indrustrialisasi dari
Inggris adalah di antara tokoh pertama yang menyatakan perlunya sumber daya
manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan pekerja. Sedangkan Babbage
seorang ahli matematika dari Inggris orang yang pertama kali berbicara mengenai
pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini akan perlunya
pembagian kerja dan perlunya penggunaan matematika dalam efisiensi penggunaan
fasilitas dan material produksi (Ernie dan Saefullah:
2005).
Dengan demikian bisa dikatakan Robert
Owen dan Charles Babbage adalah pionir dalam ilmu manajemen.
B.
Perkembangan Teori
Manajemen
Perkembangan
teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi sampai
detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-kumpulan
hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan
tentang manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Ø Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen,
yaitu :
1. Robert Owen (1771
185
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik
Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan
perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga
kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin
diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja
dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan,
tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan
keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan
kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen
Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari
Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya
bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan
produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan
dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer
bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian
kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari
pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang
berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain akan menghambat kemajuan dan
ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah
karena seorang pekerja bekerja terus menerus dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga
dapat meresapi alat-alatnya karena perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu
mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan
pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.
Ø Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain
Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan
Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen
yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah
manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh terbesar
manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick
management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang
menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan
nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great
mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang
ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba
dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific
Management, yaitu :
1. Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan
metode-metode ilmu pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2. Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas
tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3. Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil
ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugasnya.
4. Harus dijalin kerja sama yang baik antara
pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat taylor salah
satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi
bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa
bawahan adalah pelayan manajer. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu
(time and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861
1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor,
dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada
unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang
dicetuskannya yaitu :
1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara
manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
2. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga
kerja.
3. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan
sistem bonus.
4. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
Ø Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry
Fayol, James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan
bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang
kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration
Industrielle et General atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada
tahun 1908 oleh Constance Storrs. Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan
pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Fayol. Selanjutnya
membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan Manufakturing
Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1. Devision of
Work , Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority
and Responsibility, Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk
meminta dipatuhi.
3. Dicipline , Melakukan apa yang sudah
menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of
Command , Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja
untuk menghilangkan kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of
Direction One head and one plan or a group or activities having the same
objective., Seluruh kegiatan dalam
organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6. Subordination
of Individual Interest to Generale Interest , Kepentingan seseorang tidak boleh di atas
kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration, Gaji bagi pegawai merupakan harga servis
atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization, Standarisasi dan desentralisasi merupakan
pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang
harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan
terakhir.
10. Order , Disini berlaku setiap tempat
untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity, Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of
Tonure of Personel, Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan
pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative, Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di
dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the
Corps, Persatuan adalah keleluasaan,
pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan
kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868
1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan
manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan
unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan,
industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat
konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
Ø Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba
melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton
Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri
sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and
Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas
harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua
penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne,
dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi
dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan
manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
Ø Aliran Hubungan Modern (Ilmu
Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran
hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen
ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
·
Douglas McGregor
·
Frederick Herzberg
·
Chris Argiris
·
Edgar Schein
·
Abraham Maslow
·
Robert Blak dan Jane Mounton
·
Rensistlikert
·
Fred Feidler
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara
ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan
pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer
individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja
terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Ø Aliran Kuantitatie
Perkembagannya dimulai dengan
digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam
industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan semakin
berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan pengambilan keputusan.
Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran
manajemen science.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :
1.
perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2.
penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3.
penyelesaian model
4.
pengujian model atas hasil penggunaan model
5.
penetapan pengawasan atas hasil
6.
pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
Ø Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan
yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari
lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system
manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun
terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi
formal dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen
spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem
informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.
Ø Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah
antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka
harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan
aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.
Ø Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain
Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian Gilbreth, Henry L. Gantt dan
Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen
yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas, pada sekitar tahun 1900an. Taylor
adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan salah seorang tokoh
terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah (scientifick
management). Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang
menggantikan prinsip lama yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan
nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great
mental revolution, karena hal ini menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang
ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan untuk menghilangkan sistem coba-coba
dalam setiap unsur pekerjaan. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific
Management, yaitu :
1.
Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu
pengetahuan disetiap unsur-unsur kegiatan.
2.
Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya
memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
3.
Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di
dalam menjalankan tugasnya.
4.
Harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat taylor salah satunya
adalah mengenai posisi manajer. Dimana manajer adalah pelayan bagi bahwahannya
yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya yang mengatakan bahwa bawahan
adalah pelayan manajer. Oleh taylor ini dinamakan studi gerak dan waktu (time
and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861
1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri
sebagai seorang konsultan, dimana titik perhatiannya pada unsur manusia dalam
menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan yang dicetuskannya yaitu :
5. Kerja sama yang saling menguntungkan antara
manajer dan tenaga kerja untuk mencapai tujuan bersama.
6. Mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga
kerja.
7. Pembayar upah pegawai dengan menggunakan
sistem bonus.
8. Penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
Ø Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol,
James D. Mooney, Mary Parker Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan
bahwa teori dan teknik administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang
kompleks, ini diungkapkan dalam bukunya yang berjudul Administration
Industrielle et General atau Gneral and Industrial Management yang ditulis pada
tahun 1908 oleh Constance Storrs. Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur
yaitu perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan
pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai fungsionalisme. Fayol. Selanjutnya
membagi enam kegiatan manajemen, yaitu :
1. Teknik Produksi dan Manufakturing Produk,
2. Komersial,
3. Keuangan,
4. Keamanan,
5. Akuntansi
6. Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1.
Devision of Work , Adanya spesialisasi dalam
pekerjaan
2.
Uathority and Responsibility, Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah
dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3.
Dicipline , Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan
bersama.
4.
Unity of Command , Setiap bawahan hanya menerima
instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan kebingungan dan saling
lempar tanggung jawab.
5.
Unity of Direction One head and one
plan or a group or activities having the same objective., Seluruh kegiatan dalam organisasi yang
mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer.
6.
Subordination of Individual Interest to
Generale Interest , Kepentingan seseorang tidak boleh di atas
kepentingan bersama atau organisasi.
7.
Renumeration, Gaji bagi pegawai merupakan harga servis
atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8.
Centralization, Standarisasi dan desentralisasi merupakan
pembagian kekuasaan.
9.
Sealar Chain (garis wewenang), Jalan yang
harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan
terakhir.
10. Order , Disini berlaku setiap tempat
untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan pada kemampuan.
11. Equity, Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of
Tonure of Personel, Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan
pekerjaan barunya agar dapat berhasil dengan baik.
13. Initiative, Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di
dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the
Corps, Persatuan adalah keleluasaan,
pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan, keharmonisan dan
kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan
manusiawi, dimana pemikiran Follett pada teori kalsik tapi memperkenalkan
unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi dalam perusahaan,
industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat dibuat
konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
Ø Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya
menghasilkan efieiensi dalam produksi dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba
melengkapi organisasi klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi.
Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg dan Elton
Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri
sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri. Bukunya yaitu Psikology and
Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas
harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua
penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne,
dimana hubungan manusiawi menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi
dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi kerja memburuk, maka hubungan
manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
Ø Aliran Hubungan Modern (Ilmu
Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran
hubungan manusiawi (perilaku organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen
ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
·
Douglas McGregor
·
Frederick Herzberg
·
Chris Argiris
·
Edgar Schein
·
Abraham Maslow
·
Robert Blak dan Jane Mounton
·
Rensistlikert
·
Fred Feidler
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara
ketat (peranan, prosedur dan prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan
pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer
individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja
terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.
Ø Aliran Kuantitatie
Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok
riset operasi dalam memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset
operasi sangat penting sekali dengan semakin berkembangnya teknologi saat ini
dalam pembuatan dan pengambilan keputusan. Penggunaan riset operasi dalam
manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen science.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :
1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
a. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan
yang saling berinteraksi yang tak terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari
lingkungan eksternal dalam pengertian luas. Sebagai suatu pendekatan system
manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta analisis tertutup maupun
terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal
dan teknis, filosofis dan sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik
meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan, akuntansi, sistem informasi dan
mekanisme perencanaan serta pengawasan.
b. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah
antara teori dan praktek senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka
harus memperhatikan lingkungan sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan
aplikasi konsep dan teknik manajemen yang berbeda.
BAB III
KESIMPULAN
Secara
keilmuan, manajemen baru terumuskan kurang lebih di abad 18 atau awal abad 19 Masehi.
Diantara tokoh-tokoh yang mula-mula memperkenalkan manajemen secara keilmuan
adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1972-1871). Owen seorang
pembaru dan indrustrialisasi dari Inggris adalah di antara tokoh pertama yang
menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan
pekerja. Sedangkan Babbage seorang ahli matematika dari Inggris orang yang
pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi.
Perkembangan
teori manajemen dimulai dari teori manajemen klasik dengan pemikiran manajemen
ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen ilmiah
menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melakukan tugas manajemen
secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan
mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya menetapkan dan
menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari manajemen yang efektif .
perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori manajemen
klasik disebut teori manajemen neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus
manajemen yang lebih menekankan pada perilaku baik pada perilaku manusia maupun
perilaku organisasi. Manajemen yang baik menurut teori neo klasik ini adalah
manajemen yang mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang
didasari akan pemahaman yang mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang
dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang
saling berkaitan. Namun saat ini penerapan manajemen didasarkan pada pendekatan
kontingensi yang memadukan antara aliran ilmiah dengan perilaku dalam suatu
sistem yang diterapkan menurut situasi dan lingkungan yang dihadapai.
DAFTAR PUSTAKA
Pidarta, Made, DR. 1988. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta:
PT. Bina Aksara.
Sule, Ernie Trisnawati,
Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar
Manajemen. Jakarta: Prenada Media Group.
Tim Dosen Administrasi
Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..