A.
PENDAHULUAN
Perusahaa manufaktur yang tidak
begitu besar dan sederhana pross produksinya,kadang-kadang menggunakan sistem
akuntansi yang sederhana yang didaarkan pada sistem persediaan
periodik.pecatatan persedian yang digunakan dalam proses produksi,penentuan
barang yag masih dalam proses,dan barang yang terjual,didasarkan pada
peritungan fisik periodik yang biasanya dilaukan pada akhir tahun.Dalam sitem
seperti ini,perhitungan fisik sangat dominan untuk meetuan persediaan akhir,dan
jumlah yang digunakan atau dijual selama periode.istem akuntansi seperti di
gambarkan di atas disebut sistem akuntansi umum (general
accounting system).Sistem akuntansi untuk operasi manufaktur yang didasarkan
pada persediaan perpetual disebut system akuntansi biaya(cost accounting
system).sistem akuntasi untuk operasi manufaktur yang didasarkan pada
persediaan perpetual disebut sistem akuntasi biaya (cost
acconting system)
B. PERBEDAAN POKOK AKUNTASI UNTUK
PERUSAHAAN DAGANG DENGAN
AKUNTASI UNTUK PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Perbedaan yang terdapat dalam
akuntasi untuk perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang,disebabkan oleh
adanya perbedaan dalam sifat operasinya.ciri pokok operasi perusahaan dagang
adalah menjual barang dagangan tanpa mengolah lebih dahulu barang yang dibelinnya.dengan
perkataan lain perusaahaan dagang tidak melakukan proses produksi,sehingga
barang yang dibeli langsung dijual.dengan demikian penentuan harga pokok barang
yang dibeli maupun dijual dalam perusahaan dagang relative mudah.operasi
perusahaan manufaktur tidak sesederhana perusahaan dagang,karena perusahaan
manufaktur membuat sendiri barang yang akan dijualnya.Dalam perusahaan
manufaktur,penentuan harga pokok barang yang diproduksi dan harga pokok
penjualan harus melalui beberapa tahapan yang lebih rumit.perusahaan manufaktur
harus menggabungkan harga bahan yang dipakai,dengan biaya tenaga kerja dan
biaya produksi lain untuk dapat menentukan harga pokok barang yang siap untuk
dijual.
Perbedaan ini timbul karena
perusahaan dagang langsung menjual barang yang dibelinya,sedangkan peusahaan
manufaktur harus membuat dulu barang yang akan dijualnya.
Laporan
harga pokok produksi menujukkan biaya untuk
menghasilkan produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur.Adanya perbedaan
catatan dan teknik yang digunakan dalam akuntansi untuk biaya-biaya
ini,menyebabkan timbulnya perbedaan dalam karakteristik akuntansi perusahaan
manufaktur.
- ELEMEN-ELEMEN BIAYA PRODUKSI
Dalam
proses produksi untuk menghasilkan suatu produk,perusahaan manufaktur biasanya
mengeluarkan berbagai macam biaya.Biaya yang beraneka ragam tersebut dapat
dikelompokan menjadi 3 golongan besar,yakni :bahan langsung,tenaga kerja
langsung,dan overhead pabrik.
Ø Bahan Langsung
Bahan yang
digunakan dan menjadi bagian dari produk jadi disebut bahan langsung.sebagai
contoh,bahan langsung dalam sebuah pabrik sepatu terdiri dari
kulit,kain,benang,paku,dan lem. Bahan langsug harus dibedakan dari bahan
tak langsung yang meliputi bahan-bahan perlengkapan pabrik seperti
minyak dan oli mesin,bahan bakar dan sebagainya.bahan tak langsung digunakan
dalam proses produksi,tetapi tidak menjadi bagian dari produk jadi.oleh karena
itu,biaya bahan tak langsung menjadi sukar untuk ditelusuri ke unit barang
tertentu atau proses tertentu.
Barang-barang
yag dibeli perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi disebut bahan
baku (raw material).biasanya bahan baku digunakan dalam proses
produksi,seperti halnya bahan langsung.pada saat dibeli bahan tersebut didebet
ke rekening pembelian bahan baku.akan tetapi jika bahan yang dibeli tersebut
akan digunakan sebagai bahan tak langsung,maka rekening yang digunakan adalah
perlengkapan pabrik.
Ø
Tenaga
kerja langsung
Tenaga kerja yang terlibat langsung
dalam proses mengubah bahan menjadi produk jadi disebut tenaga kerja
langsung.tenaga kerja tak langsung digunakan dalam proses produksi tetapi
tidak bias dihubungkan atau diterapkan pada suatu produk tertentu.oleh karena
itu tenaga kerja tak langsung tidak dapat dengan mudah dihubungkan atau
dibebankan pada unit atau proses tertentu. Contoh tenaga kerja tak langsung
adalah tenaga pengawas,tenaga pemeliharaan mesin,dan tenaga pembersih.
Rekening yang digunakan untuk
mencatat biaya tenaga kerja langsung dalam system akuntansi umum disebut tenaa
kerja langsung.Sedangkan biaya kerja tak langsung dicatat dalam satu atau
beberapa rekening tenaga kerja tak langsung.
Ø Overhead Pabrik
Biaya-biaya produksi lain,selain bahan langsung dan tenaga
kerja langsung disebut overhead pabrik.Biaya-biaya ini disebut juga
biaya produksi tak langsung.contoh biaya overhead pabrik
Contoh
overhead pabrik
Tenaga kerja tak
langsung
Biaya listrik pabrik
Bahan tak langsung
:
Biaya gas pabrik
Bahan
Pembersih
Depresiasi mesin dan peralatan
Bahan Pelumas (oil
dll)
Amortisasi hak paten
Bahan bakar (solar
dll)
Penghapusan alat-alat kerja kecil
Reparasi gedung dan peralatan
pabrik
Asuransi tenaga kerja
Asuransi peralatan
pabrik
Pajak
penghasilan tenaga kerja
Pajak bangunan
pabrik
Pabrik
|
- HARGA
POKOK PRODUK DAN BIAYA PERIODE
Dalam perusahaan manufaktur terjadi
baik biaya periode maupun harga pokok produk.Harga
pokok produk dikeluarkan untuk tujuan mendapatkan barang dagangan atau
menghasilkan produk jadi.
C.
REKENING – REKENING KHUSUS DALAM
PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Rekening-rekening dalam buku besar
sebuah perusahaan manufaktur, biasanya lebih banyak dibandingkan dengan
rekening buku besar sebuah perusahaan dagang. Hal ini disebabkan oleh sifat
operasi perusahaan manufaktur yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
perusahaan dagang.
Rekening yang khusus dijumpai dalam
perusahaan manufaktur, antara lain: Perlengkapan Pabrik, Biaya Pemakaian
Perlengkapan Pabrik, Persediaan Bahan Baku, Persediaan Barang dalam Proses,
Persediaan Barang Jadi, dan Barang dalam Proses. Berikut ini akan dijelaskan
beberapa rekening yang biasa dijumpai dalam perusahaan manufaktur.
Ø Rekening Pembelian Bahan Baku
Perusahaan menggunakan sistem
akuntansi umum untuk kegiatan manufakturnya, maka semua biaya bahan langsung
dicatat dengan mendebet rekening Pembelian Bahan Baku. Apabila perusahaan
menggunakan sistem voucher, maka dalam voucher register bisa disediakan kolom
khusus untuk pendebetan ke dalam rekening pembelian Bahan Baku.
Ø
Rekening Ikhtisar Biaya Produksi
Dalam perusahaan manufaktur biasanya
digunakan satu buah rekening untuk menampung pembebanan semua biaya produksi,
baik biaya produksi langsung maupun tidak langsung.
Ø
Rekening Persediaan Bahan Baku
Perusahan menggunakan sistem
akuntansi umum, maka persediaan bahan baku yang ada dalam persediaan (yang ada
di gudang) harus ditentukan dengan cara melakukan perhitungan fisik atas
persediaan. Jumlah persediaan yang ditentukan melalui perhitungan fisik
tersebut, kemudian melalui jurnal penutup dicatat ke dalam rekening Persediaan
Bahan Baku. Jumlah saldo pada akhir periode yang nampak dalam rekening ini,
akan menjadi saldo awal untuk periode berikutnya.
Ø
Rekening Persediaan Barang Dalam
Proses
Setiap perusahaan manufaktur
biasanya mempunyai sejumlah barang yang masih berada dalam proses pengerjaan.
Barang-barang yang masih dalam keadaan belum selesai dikerjakan yang ada pada
akhir periode disebut persediaan barang dalam proses.
Ø
Rekening Persedian Barang Jadi
Persediaan barang jadi dalam
perusahaan manufaktur hamper sama dengan persediaan barang dagngan dalam sebuah
perusahan dagang, keduanya merupakan barang yang sudah siap untuk dijual.
Perbedaanya ialah bahwa persedian barang dagangan diperoleh malalui pembelian,
sedangkan persediaan barang jadi diperoleh melalui proses produksi.
D. LAPORAN
RUGI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Laporan rugi-laba pada perushaan
manufaktur mirip dengan laporan rugi laba pada perusahaan dagang. Keduanya
melaporkan pendapatan (penjualan), biaya penjualan dan biaya umum &
administrasi. Namun pada bagian harga pokok penjualan nampak perbedaan yang agak
menonjol. Dalam laporan rugi-laba perusahaan manufaktur, “Pembelian” diganti
dengan “Harga Pokok Produksi” dan “Persediaan Barang Dagangan” diganti
dengan “Persediaan Barang Jadi”
Ø Laporan harga pokok produksi
Elemen-elemen biaya produksi terdiri
dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik. Laporan harga pokok produksi dirancang untuk memberikan informasi
mengenai biaya-biaya tersebut .Dalam laporan tersebut nampak bahwa bagian 1
lapora harga pokok produksi menunjukkan biaya pemakaian bahan langsung.
Akan tetapi iika jenis barang
overhead cukup banyak, maka dalam laporan harga pokok produksi hanya dilaporkan
total biaya overhead, sedangkan rincian biaya overhead dapat dilaporkan dalam
suatu daftar tersendiri yang merupakan lampiran dri laporan harga pokok
produksi.
E. NERACA
LAJUR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Neraca
lajur dibuat perusahaan dengan tujuan:
1. Untuk melihat pengaruh
penyesuaian atas rekening-rekening sebelum membuat penyesuaian dalam jurnal dan
membukunya ke dalam rekening yang bersangkutan.
2. Memisah-misahkan
rekening-rekening (setelah disesuaikan) berdasarkan laporan yang akan menjadi
tempat pelaporan masing-masingrekening.
3. Menghitung dan menguji keteletian
perhitungan laba bersih.
F. PERBEDAAN
NERACA LAJUR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN PERUSAHAAN DAGANG
Apabila
kita bandingkan antara neraca lajur pada sebuah perusahaan manufaktur deenga
neraca lajur pada perusahaan dagang ,terlihat bahwa dalam neraca lajur
perusahaan manufaktur terdapat sepasang kolom tambahan, yaitu kolom “Laporan
Harga Pokok Produksi”. Seperti telah diterangkan di atas, dalam perusahaan
manufaktur diperlukan laporan tambahan yanag disebut laporan harga pokok
produksi. Penambahan kolom tersebut dalam neraca lajur dimaksudkan agar penyusunan
laporan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan mudah,seperti halny laporan
rugi-laba dan neraca.
Pembutan dan pengerjaan kolom
penyesuaian pada prisipnya tidak berbeda dengan perusahaan dagang. Begitu pula
cara pengerjaan bagian lain dari neraca lajur, tremasuk penentuan rugi-laba
pada perinsipnya sama dengan pengerjaan neraca lajur dalam perusahaan dagang.
G. PENYUSUNAN
NERACA LAJUR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Penyusunan neraca lajur pada
perushaan manufaktur dimulai dengan memasukkan saldo-saldo rekening yang belum
disesuikan ke dalam kolom “Neraca Saldo”.selanjutnya dimasukkan juga
penyesuaian yang diperlukan pada kolom “penyesuian”.
Ø Memasukan Saldo setelah Disesuaikan ke dalam Kolom Laporan
yang Sesuai di Nerca Saldo
Setelah penyesuaian selesai di
kerjakan,tahap berikutnya adalah mengabungkan saldo dalam kolom Neraca saldfo
dalam kolom Penyersuian (kalau ada), dan memasukkan hasilnya dalam kolom
laporan yang sesuai.Pos-pos yang dimasukkan kedalam Harga Pokok Produksi
terdiri dari bahan baku,persediaan barang dalam proses, tenaga kerja
langsung,dan semua biaya yang termasuk dalam overhead pabrik.Pos-pos yang di
cantumkan dalam kolom laporan Rugi-Laba terdiri dari persediaan awal barang
jadi,pendapatan,biaya penjualan,biaya umum dan administrasi,dan biaya
lainya.Pos-pos lainya dilaporkan kedalam neraca (aktiva, kewajiban, dan modal).
Ø
Memasukkan Jumlah Persedian Akhir
Setelah pos-pos dalam neraca saldo
yang telah disesuaikan dimasukkan ke dalam kolom-kolom untuk laporan yang
sesuai di neraca lajur,maka tahap berikutnya adalah memasukkan jumlah-jumlah
persediaan akhir ke dalam neraca tersebut. Oleh karena persediaan bahan baku
dan persediaan barang dalam proses dikurangkan dalam laporan harga pokok
produksi, maka jumlah persediaan akhir bahan baku dan persediaan akhir barang
dalam proses dimasukkan pada kolom kredit Laporan Harga Pokok Produksi. Di lain
pihak, karena persediaan akhir merupakan aktiva, maka kedua saldo persedian
akhir tersebut harus di cantumkan juga pada sisi debet kolom Nerca.
Setelah persediaan akhir dimasukkan
ke dalam neraca lajur, maka tahap selanjutnya adalah menjumlahkan kolom-kolom
Laporn Pokok Produksi. Selisih kolom debet dan kolom krdit Laporan Harga Pokok
Produksi merupakan jumlah harga pokok produksi pada periode yang bersangkutan.
Jumlah tersebut harus dicantumkan pada kolom kredit Harga pokok Produksi,
sehingga jumlah kolom debet sama dengtan kolom kredit. Jumlah harga pokok
produksi juga dicantumkan pada kolom debet di kolom lporan Rugi-Laba. Langh\kah
selanjutnya adalah menyelesaikan neraca lajur dengan cara yang sama seperti
dalam neraca lajur untuk perusaaan dagang.
H. PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN
Setelah
neraca lajur selesai dikerjakan,maka langkah berikutnya adalah menyusun laporan
keuangan yang datanya telah tersedia dalam neraca lajur. tujuan utama pembuatan
neraca lajur adalah untk mempermudah menyusun laporan keuangan. Dengan telah
selesainya pembuatan neraca lajur di atas,maka lapopran keuangan dapat disusun
dengan lebih mudah. Laporan Harga Pokok Produksi disusun dengan mengutip data
yang tercan tum dalam kolom Harga Pokok Produksi.Demikian pula laporan
rugi-laba dan nerca disusun dengan mengutip data dari dua pasang kolom terakhir
di naraca lajur.
I. JURNAL
PENYESUAIAN
Pembuatan jurnal penyesuaian pada
perusahaan manufaktur pada dasarnya tidak bebeda dengan jurnal penyesuaian pada
perusahaan dagang. Untuk setiap ayat penyesuaian yang tercantum pada kolom
penyesuaian di neraca lajur, harus dibuat jurnal penyesuaian yang formal dalam
jurnal umum.
pembuatan jurnal penyesuaian di
neraca lajur, terlihat bahwa pembuatan jurnal penyesuaian pada perusahaan
manufaktur tidak berbeda dengan penyesuaian yang di buat pada perusahaan
dagang. Namun demikian khusus untuk informasi penyesuaian butir (d), jurnal
penyesuaian agak istemewa. Pada umumnya sisi debet rekening Perlengkapan Pabrik
digunakan untuk mencatat pembelian segala macam perlengkapan pabrik yang
digunkan perusahaan.
J. JURNAL
PENUTUP
Rekening-rekening yang digunakan
menghitung harga pokok produksi pada suatu periode akuntansi. Harus ditutup
pada akhir periode. Biasanya penutupan dilakukan melalui rekening ikhtisar biya
produksi dan selanjutnya rekening ikhtisar biaya produksi ditutup ke rekening
laba – rugi.
Ayat – ayat jurnal diatas dia mbil
inforamsi yang terdapat pada kolom harga pokok produksi dalam neraca. Perhatikan
bahwa jurnal didebetkan pada rekening ikhtisar biaya produksi diambil dari
total kolom tersebut dikreditkan untuk menutupnya. Ayat jurnal yang kedua
mempunyai fungsi yaitu :
1.
untuk mencatat persedian akhir bahan
baku dan pers. Akhir barang dalam proses.
2.
untuk mengurangkan kedua jumlah yang
masih berstatus sebagai pers. Dari ikhtisar biaya produksi.
K. MASALAH
PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAN MANIFAKTUR
Apabila perusahan manufaktur
menggunakan sistem akuntansi umum untuk kegiatan produksinya, maka perhitungan
fisik persedian memegang peranan yang sangat penting. Hasil perhitungan fisik
umntuk masing-masing jenis persediaan ( bahan baku, barang dalam proses, barang
jadi ).tersebut kemudian dinilai berdasarkan dalam harga yang
layak. Penilaian persediaan akhir bahan baku biasanya tdk begitu sulit
karena persediaan bentuknya masih serupa dengan keadaan ketika dibeli. Akan
tetapi penilaian atas persediaan akhir barang dalam proses dan
barang jadi biasanya tidak mudah. Kedua persediaan tersebut mengadung unsur
bahan baku yang telah diberi tambahan sejumlah tenaga kerja langsung overhead
pabrik. Keduanya sudah tidak sama lagi dengan keadaan ketika dibeli. Oleh
karena itu penentuan nilai kedua jenis persediaan itu menjdi tidak sederhana.
Karena perlu menetapkan nilainya perlu ditaksir jumlah bahan baku, tenaga kerja
langsung, dan overhead yang telah dimasukan kedalam masing-masing barang
tersebut.
L. PENAKSIRAN
BIAYA BAHAN LANGSUNG DALAM PERSEDIAAN AKHIR
Penaksitran biaya bahan baku lansung
terdapat dalam barang dalam proses dan barang jadi biasanya tidak begitu sulit.
Setelah jumlah unit barang proses penghitungan, maka bagian produksi biasanya
dapat diperkirakan berapa banyak bahan langsung yang terkandung dalam tiap-tiap
barang dalam proses, dan selanjutnya dapat ditentukan berapa harga bahan
langsung yang terkandung dalam persediaan bahan dalam proses. Hal yang sama
juga dapat dilakukan untuk menaksir harga bahan langsung yang terdapat pada
persediaan barang jadi.
M. PENAKSIRAN
BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DALA PERSEDIAAN AKHIR.
Proses penaksiran biaya tenaga kerja
langsung dalam persediaan akhir barang dalam proses persediaan barang jadi pada
dasarnya sama dengan penaksiran bahan baku. Penaggung jawab dibagian produksi
harus menaksir presentase penyelesaian barang dalam proses dan menghitung biaya
tenaga kerja langsung yang dibebankan pada persediaan akhir barang dalam proses
tersebut. Hal yang sama dilakukan pula untuk menaksir biaya tenaga kerja langsung
yang dapat dibebenkan pada persediaan akhir barang jadi.
makasih ya sis ...sangat membantu sekali nih pda tugas kuliah ane ...dan salam kenal ya :D
BalasHapuska izin copy ya untuk belajar terima kasih :)
BalasHapuswah ,,terimakasih ka ilmu nya
BalasHapus