Sabtu, 13 April 2013

MAKALAH AKUNTANSI PERUSAHAAN MANUFAKTUR


A. PENDAHULUAN
Perusahaa manufaktur yang tidak begitu besar dan sederhana pross produksinya,kadang-kadang menggunakan sistem akuntansi yang sederhana yang didaarkan pada sistem persediaan periodik.pecatatan persedian yang digunakan dalam proses produksi,penentuan barang yag masih dalam proses,dan barang yang terjual,didasarkan pada peritungan fisik periodik yang biasanya dilaukan pada akhir tahun.Dalam sitem seperti ini,perhitungan fisik sangat dominan untuk meetuan persediaan akhir,dan jumlah yang digunakan atau dijual selama periode.istem akuntansi seperti di gambarkan di atas disebut sistem akuntansi umum (general accounting system).Sistem akuntansi untuk operasi manufaktur yang didasarkan pada persediaan perpetual disebut system akuntansi biaya(cost accounting system).sistem akuntasi untuk operasi manufaktur yang didasarkan pada persediaan perpetual disebut sistem akuntasi biaya (cost acconting system)
B. PERBEDAAN POKOK AKUNTASI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG DENGAN AKUNTASI UNTUK PERUSAHAAN  MANUFAKTUR
Perbedaan yang terdapat dalam akuntasi untuk perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang,disebabkan oleh adanya perbedaan dalam sifat operasinya.ciri pokok operasi perusahaan dagang adalah menjual barang dagangan tanpa mengolah lebih dahulu barang yang dibelinnya.dengan perkataan lain perusaahaan dagang tidak melakukan proses produksi,sehingga barang yang dibeli langsung dijual.dengan demikian penentuan harga pokok barang yang dibeli maupun dijual dalam perusahaan dagang relative mudah.operasi perusahaan manufaktur tidak sesederhana perusahaan dagang,karena perusahaan manufaktur membuat sendiri barang yang akan dijualnya.Dalam perusahaan manufaktur,penentuan harga pokok barang yang diproduksi dan harga pokok penjualan harus melalui beberapa tahapan yang lebih rumit.perusahaan manufaktur harus menggabungkan harga bahan yang dipakai,dengan biaya tenaga kerja dan biaya produksi lain untuk dapat menentukan harga pokok barang yang siap untuk dijual.
Perbedaan ini timbul karena perusahaan dagang langsung menjual barang yang dibelinya,sedangkan peusahaan manufaktur harus membuat dulu barang yang akan dijualnya.
Laporan harga pokok produksi menujukkan biaya untuk menghasilkan produk yang dihasilkan perusahaan manufaktur.Adanya perbedaan catatan dan teknik yang digunakan dalam akuntansi untuk biaya-biaya ini,menyebabkan timbulnya perbedaan dalam karakteristik akuntansi perusahaan manufaktur.
  1. ELEMEN-ELEMEN BIAYA PRODUKSI
Dalam proses produksi untuk menghasilkan suatu produk,perusahaan manufaktur biasanya mengeluarkan berbagai macam biaya.Biaya yang beraneka ragam tersebut dapat dikelompokan menjadi 3 golongan besar,yakni :bahan langsung,tenaga kerja langsung,dan overhead pabrik.
Ø  Bahan Langsung
Bahan yang digunakan dan menjadi bagian dari produk jadi disebut bahan langsung.sebagai contoh,bahan langsung dalam sebuah pabrik sepatu terdiri dari kulit,kain,benang,paku,dan lem. Bahan langsug harus dibedakan dari bahan tak langsung yang meliputi bahan-bahan perlengkapan pabrik seperti minyak dan oli mesin,bahan bakar dan sebagainya.bahan tak langsung digunakan dalam proses produksi,tetapi tidak menjadi bagian dari produk jadi.oleh karena itu,biaya bahan tak langsung menjadi sukar untuk ditelusuri ke unit barang tertentu atau proses tertentu.
Barang-barang yag dibeli perusahaan untuk digunakan dalam proses produksi disebut bahan baku (raw material).biasanya bahan baku digunakan dalam proses produksi,seperti halnya bahan langsung.pada saat dibeli bahan tersebut didebet ke rekening pembelian bahan baku.akan tetapi jika bahan yang dibeli tersebut akan digunakan sebagai bahan tak langsung,maka rekening yang digunakan adalah perlengkapan pabrik.
Ø  Tenaga kerja langsung
Tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses mengubah bahan menjadi produk jadi disebut tenaga kerja langsung.tenaga kerja tak langsung digunakan dalam proses produksi tetapi tidak bias dihubungkan atau diterapkan pada suatu produk tertentu.oleh karena itu tenaga kerja tak langsung tidak dapat dengan mudah dihubungkan atau dibebankan pada unit atau proses tertentu. Contoh tenaga kerja tak langsung adalah tenaga pengawas,tenaga pemeliharaan mesin,dan tenaga pembersih.
Rekening yang digunakan untuk mencatat biaya tenaga kerja langsung dalam system akuntansi umum disebut tenaa kerja langsung.Sedangkan biaya kerja tak langsung dicatat dalam satu atau beberapa rekening tenaga kerja tak langsung.
Ø  Overhead Pabrik
Biaya-biaya produksi lain,selain bahan langsung dan tenaga kerja langsung disebut overhead pabrik.Biaya-biaya ini disebut juga biaya produksi tak langsung.contoh biaya overhead pabrik
Contoh overhead pabrik
Tenaga kerja tak langsung                                     Biaya listrik pabrik
Bahan tak langsung :                                             Biaya gas pabrik
Bahan Pembersih                                              Depresiasi mesin dan peralatan
Bahan Pelumas (oil dll)                                    Amortisasi hak paten
Bahan bakar (solar dll)                                     Penghapusan alat-alat kerja kecil
Reparasi gedung dan peralatan pabrik                   Asuransi tenaga kerja
Asuransi peralatan pabrik                                       Pajak penghasilan tenaga kerja
Pajak bangunan pabrik                                          Pabrik

  1. HARGA POKOK PRODUK DAN BIAYA PERIODE
Dalam perusahaan manufaktur terjadi baik biaya periode maupun harga pokok produk.Harga  pokok produk dikeluarkan untuk tujuan mendapatkan barang dagangan atau menghasilkan produk jadi.
C. REKENING – REKENING KHUSUS DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Rekening-rekening dalam buku besar sebuah perusahaan manufaktur, biasanya lebih banyak dibandingkan dengan rekening buku besar sebuah perusahaan dagang. Hal ini disebabkan oleh sifat operasi perusahaan manufaktur yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan perusahaan dagang.
Rekening yang khusus dijumpai dalam perusahaan manufaktur, antara lain: Perlengkapan Pabrik, Biaya Pemakaian Perlengkapan Pabrik, Persediaan Bahan Baku, Persediaan Barang dalam Proses, Persediaan Barang Jadi, dan Barang dalam Proses. Berikut ini akan dijelaskan beberapa rekening yang biasa dijumpai dalam perusahaan manufaktur.
Ø  Rekening Pembelian Bahan Baku
Perusahaan menggunakan sistem akuntansi umum untuk kegiatan manufakturnya, maka semua biaya bahan langsung dicatat dengan mendebet rekening Pembelian Bahan Baku. Apabila  perusahaan menggunakan sistem voucher, maka dalam voucher register bisa disediakan kolom khusus untuk pendebetan ke dalam rekening pembelian Bahan Baku.
Ø  Rekening Ikhtisar Biaya Produksi
Dalam perusahaan manufaktur biasanya digunakan satu buah rekening untuk menampung pembebanan semua biaya produksi, baik biaya produksi langsung maupun tidak langsung.
Ø  Rekening Persediaan Bahan Baku
Perusahan menggunakan sistem akuntansi umum, maka persediaan bahan baku yang ada dalam persediaan (yang ada di gudang) harus ditentukan dengan cara melakukan perhitungan fisik atas persediaan. Jumlah persediaan yang ditentukan melalui perhitungan fisik tersebut, kemudian melalui jurnal penutup dicatat ke dalam rekening Persediaan Bahan Baku. Jumlah saldo pada akhir periode yang nampak dalam rekening ini, akan menjadi saldo awal untuk periode berikutnya.
Ø  Rekening Persediaan Barang Dalam Proses
Setiap perusahaan manufaktur biasanya mempunyai sejumlah barang yang masih berada dalam proses pengerjaan. Barang-barang yang masih dalam keadaan belum selesai dikerjakan yang ada pada akhir periode disebut persediaan barang dalam proses.
Ø  Rekening Persedian Barang Jadi
Persediaan barang jadi dalam perusahaan manufaktur hamper sama dengan persediaan barang dagngan dalam sebuah perusahan dagang, keduanya merupakan barang yang sudah siap untuk dijual. Perbedaanya ialah bahwa persedian barang dagangan diperoleh malalui pembelian, sedangkan persediaan barang jadi diperoleh melalui proses produksi.
D. LAPORAN RUGI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Laporan rugi-laba pada perushaan manufaktur mirip dengan laporan rugi laba pada perusahaan dagang. Keduanya melaporkan pendapatan (penjualan), biaya penjualan dan biaya umum & administrasi. Namun pada bagian harga pokok penjualan nampak perbedaan yang agak menonjol. Dalam laporan rugi-laba perusahaan manufaktur, “Pembelian” diganti dengan “Harga Pokok Produksi” dan “Persediaan Barang Dagangan”  diganti dengan  “Persediaan Barang Jadi”
Ø  Laporan harga pokok produksi
Elemen-elemen biaya produksi terdiri dari biaya bahan langsung, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Laporan harga pokok produksi dirancang untuk memberikan informasi mengenai biaya-biaya tersebut .Dalam laporan tersebut nampak bahwa bagian 1 lapora harga pokok produksi menunjukkan biaya pemakaian bahan langsung.
Akan tetapi iika jenis barang overhead cukup banyak, maka dalam laporan harga pokok produksi hanya dilaporkan total biaya overhead, sedangkan rincian biaya overhead dapat dilaporkan dalam suatu daftar tersendiri yang merupakan lampiran dri laporan harga pokok produksi.
E. NERACA LAJUR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR 
            Neraca lajur dibuat perusahaan dengan tujuan:
1. Untuk melihat pengaruh penyesuaian atas rekening-rekening sebelum membuat penyesuaian dalam jurnal dan membukunya ke dalam rekening yang bersangkutan.
2. Memisah-misahkan rekening-rekening (setelah disesuaikan) berdasarkan laporan yang akan menjadi tempat pelaporan masing-masingrekening.
3. Menghitung dan menguji keteletian perhitungan laba bersih.
F. PERBEDAAN NERACA LAJUR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DAN PERUSAHAAN DAGANG
Apabila kita bandingkan antara neraca lajur pada sebuah perusahaan manufaktur deenga neraca lajur pada perusahaan dagang ,terlihat bahwa dalam neraca lajur perusahaan manufaktur terdapat sepasang kolom tambahan, yaitu kolom “Laporan Harga Pokok Produksi”. Seperti telah diterangkan di atas, dalam perusahaan manufaktur diperlukan laporan tambahan yanag disebut laporan harga pokok produksi. Penambahan kolom tersebut dalam neraca lajur dimaksudkan agar penyusunan laporan harga pokok produksi dapat dilakukan dengan mudah,seperti halny laporan rugi-laba dan neraca.
Pembutan dan pengerjaan kolom penyesuaian pada prisipnya tidak berbeda dengan perusahaan dagang. Begitu pula cara pengerjaan bagian lain dari neraca lajur, tremasuk penentuan rugi-laba pada perinsipnya sama dengan pengerjaan neraca lajur dalam perusahaan dagang.


G. PENYUSUNAN NERACA LAJUR PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
Penyusunan neraca lajur pada perushaan manufaktur dimulai dengan memasukkan saldo-saldo rekening yang belum disesuikan ke dalam kolom “Neraca Saldo”.selanjutnya dimasukkan juga penyesuaian yang diperlukan pada kolom “penyesuian”.
Ø  Memasukan Saldo setelah Disesuaikan ke dalam Kolom Laporan yang Sesuai di Nerca Saldo
Setelah penyesuaian selesai di kerjakan,tahap berikutnya adalah mengabungkan saldo dalam kolom Neraca saldfo dalam kolom Penyersuian (kalau ada), dan memasukkan hasilnya dalam kolom laporan yang sesuai.Pos-pos yang dimasukkan kedalam Harga Pokok Produksi terdiri dari bahan baku,persediaan barang dalam proses, tenaga kerja langsung,dan semua biaya yang termasuk dalam overhead pabrik.Pos-pos yang di cantumkan dalam kolom laporan Rugi-Laba terdiri dari persediaan awal barang jadi,pendapatan,biaya penjualan,biaya umum dan administrasi,dan biaya lainya.Pos-pos lainya dilaporkan kedalam neraca (aktiva, kewajiban, dan modal).
Ø  Memasukkan Jumlah Persedian Akhir
Setelah pos-pos dalam neraca saldo yang telah disesuaikan dimasukkan  ke dalam kolom-kolom untuk laporan yang sesuai di neraca lajur,maka tahap berikutnya adalah memasukkan jumlah-jumlah persediaan akhir ke dalam neraca tersebut. Oleh karena persediaan bahan baku dan persediaan barang dalam proses dikurangkan dalam laporan harga pokok produksi, maka jumlah persediaan akhir bahan baku dan persediaan akhir barang dalam proses dimasukkan pada kolom kredit Laporan Harga Pokok Produksi. Di lain pihak, karena persediaan akhir merupakan aktiva, maka kedua saldo persedian akhir tersebut harus di cantumkan juga pada sisi debet kolom Nerca.
Setelah persediaan akhir dimasukkan ke dalam neraca lajur, maka tahap selanjutnya adalah menjumlahkan kolom-kolom Laporn Pokok Produksi. Selisih kolom debet dan kolom krdit Laporan Harga Pokok Produksi merupakan jumlah harga pokok produksi pada periode yang bersangkutan. Jumlah tersebut harus dicantumkan pada kolom kredit Harga pokok Produksi, sehingga jumlah kolom debet sama dengtan kolom kredit. Jumlah harga pokok produksi juga dicantumkan pada kolom debet di kolom lporan Rugi-Laba. Langh\kah selanjutnya adalah menyelesaikan neraca lajur dengan cara yang sama seperti dalam neraca lajur untuk perusaaan dagang.
H. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Setelah neraca lajur selesai dikerjakan,maka langkah berikutnya adalah menyusun laporan keuangan yang datanya telah tersedia dalam neraca lajur. tujuan utama pembuatan neraca lajur adalah untk mempermudah menyusun laporan keuangan. Dengan telah selesainya pembuatan neraca lajur di atas,maka lapopran keuangan dapat disusun dengan lebih mudah. Laporan Harga Pokok Produksi disusun dengan mengutip data yang tercan tum dalam kolom Harga Pokok Produksi.Demikian pula laporan rugi-laba dan nerca disusun dengan mengutip data dari dua pasang kolom terakhir di naraca lajur.

I. JURNAL PENYESUAIAN
Pembuatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur pada dasarnya tidak bebeda dengan jurnal penyesuaian pada perusahaan dagang. Untuk setiap ayat penyesuaian yang tercantum pada kolom penyesuaian di neraca lajur, harus dibuat jurnal penyesuaian yang formal dalam jurnal umum.
pembuatan jurnal penyesuaian di neraca lajur, terlihat bahwa pembuatan jurnal penyesuaian pada perusahaan manufaktur tidak berbeda dengan penyesuaian yang di buat pada perusahaan dagang. Namun demikian khusus untuk informasi penyesuaian butir (d), jurnal penyesuaian agak istemewa. Pada umumnya sisi debet rekening Perlengkapan Pabrik digunakan untuk mencatat pembelian segala macam perlengkapan pabrik yang digunkan perusahaan.
J. JURNAL PENUTUP
Rekening-rekening yang digunakan menghitung harga pokok produksi pada suatu periode akuntansi. Harus ditutup pada akhir periode. Biasanya penutupan dilakukan melalui rekening ikhtisar biya produksi dan selanjutnya rekening ikhtisar biaya produksi ditutup ke rekening laba – rugi.
Ayat – ayat jurnal diatas dia mbil inforamsi yang terdapat pada kolom harga pokok  produksi dalam neraca. Perhatikan bahwa jurnal didebetkan pada rekening ikhtisar biaya produksi diambil dari total kolom tersebut dikreditkan untuk menutupnya. Ayat jurnal yang kedua mempunyai fungsi yaitu :
1.      untuk mencatat persedian akhir bahan baku dan pers. Akhir barang dalam proses.
2.      untuk mengurangkan kedua jumlah yang masih berstatus sebagai pers. Dari ikhtisar biaya produksi.
K. MASALAH PENILAIAN PERSEDIAAN PADA PERUSAHAN MANIFAKTUR
Apabila perusahan manufaktur menggunakan sistem akuntansi umum untuk kegiatan produksinya, maka perhitungan fisik persedian memegang peranan yang sangat penting. Hasil perhitungan fisik umntuk masing-masing jenis persediaan ( bahan baku, barang dalam proses, barang jadi ).tersebut kemudian dinilai berdasarkan dalam harga  yang layak.  Penilaian persediaan akhir bahan baku biasanya tdk begitu sulit karena persediaan bentuknya masih serupa dengan keadaan ketika dibeli. Akan tetapi penilaian atas persediaan akhir barang  dalam  proses dan barang jadi biasanya tidak mudah. Kedua persediaan tersebut mengadung unsur bahan baku yang telah diberi tambahan sejumlah tenaga kerja langsung overhead pabrik. Keduanya sudah tidak sama lagi dengan keadaan ketika dibeli. Oleh karena itu penentuan nilai kedua jenis persediaan itu menjdi tidak sederhana. Karena perlu menetapkan nilainya perlu ditaksir jumlah bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead yang telah dimasukan kedalam masing-masing barang tersebut.
L. PENAKSIRAN BIAYA BAHAN LANGSUNG DALAM PERSEDIAAN AKHIR
Penaksitran biaya bahan baku lansung terdapat dalam barang dalam proses dan barang jadi biasanya tidak begitu sulit. Setelah jumlah unit barang proses penghitungan, maka bagian produksi biasanya dapat diperkirakan berapa banyak bahan langsung yang terkandung dalam tiap-tiap barang dalam proses, dan selanjutnya dapat ditentukan berapa harga bahan langsung yang terkandung dalam persediaan bahan dalam proses. Hal yang sama juga dapat dilakukan untuk menaksir harga bahan langsung yang terdapat pada persediaan barang jadi.
M. PENAKSIRAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG DALA PERSEDIAAN AKHIR.
Proses penaksiran biaya tenaga kerja langsung dalam persediaan akhir barang dalam proses persediaan barang jadi pada dasarnya sama dengan penaksiran bahan baku. Penaggung jawab dibagian produksi harus menaksir presentase penyelesaian barang dalam proses dan menghitung biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan pada persediaan akhir barang dalam proses tersebut. Hal yang sama dilakukan pula untuk menaksir biaya tenaga kerja langsung yang dapat dibebenkan pada persediaan akhir barang jadi.

3 komentar:

  1. makasih ya sis ...sangat membantu sekali nih pda tugas kuliah ane ...dan salam kenal ya :D

    BalasHapus
  2. ka izin copy ya untuk belajar terima kasih :)

    BalasHapus
  3. wah ,,terimakasih ka ilmu nya

    BalasHapus

komentt yoo..