PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Radioaktivitas merupakan pemancaran spontan
partikel-partikel radioaktifoleh inti-inti atom yang tidak stabil.
Radioaktivitas ditemukan pertama kali olehHenri Becquerel. Radioaktivitas ini
digolongkan menjadi unsur-unsur radioaktif danpartikel-partikel radioaktif.
Unsur radioaktif adalah unsur-unsur yang memancarkanpartikel-partikel
radioaktif secara spontan. Pemancaran partikel-partikel radioaktif ituterjadi
untuk mencapai kestabilan inti atom. Sebagian unsur radioaktif berubahmenjadi
unsur radiooaktif lain yang lebih stabil setelah memancarkan partikel-partikel
radioaktif. Ada 3 macam partikel radioaktif yaitu: sinar alfa (α), sinar betadan
sinar gamma. Partikel alfa itu berupa inti helium 2He4 atau kadang ditulis 42α,
sedangkan partikel beta merupakan elektron-elektron identik dengan
mengelilingiinti dan mengandung 2 proton dan 2 neutron yang terikat
bersama-sama dan partikelbeta merupakan perbandingan jumlah neutron yang lebih
besar dari jumlah proton.Dari ketiga sinar radioaktivitas tersebut yang
dijelaskan dalam makalah ini yaitutentang partikel alfa, pada dasarnya partikel
alfa memiliki muatan sebesar dua kalimuatan proton dengan gerak yang relatif
lambat sehingga menimbulkan ionisasi yangcukup besar. Sebagian besar nuklida
nomor massa A>150 adalah tidak stabil danmeluruh dengan pemancaran sinar
alfa. Untukn penur nuklida-nuklida yang lebihringan terjadinya peluruhan alfa
sangat tidak memungkinkan. Konstanta peluruhansecara eksponensial dengan
penurunan energi peluruhan, untuk nomor massa A= 150secara praktis energi
peluruhannya nol. Informasi eksperimen tentang peluruhan alfa memperlihatkan
beberapa kecenderungan yang muncul pada peluruhan inti, yaitu: 1. Pada umumnya
pada peluruhan alfa terjadi kebergantungan energi peluruhan pada nomor massa A,
atau nomor atom Z, atau nomor neutron N; terkecuali pada bilangan-bilangan
lainnya. 2. Untuk nuklida-nuklida dengan nomoratom Z tertentu memiliki umur
paruh sebagai fungsi energi peluruhan, khususnya untuk inti genap-genap.
1.2 Tujuan
-
Untuk
mengetahui definisi partikel alfa
-
Untuk
mengetahui karakteristik partikel alfa
-
Untuk
mengetahui peluruhan partikel alfa
-
Untuk
mengetahui manfaat dari partikel alfa
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Partikel Alpha (dinamakan sesuai huruf pertama
pada abjad Yunani, α) adalah bentuk radiasi
partikel yang
sangat menyebabkan ionisasi, dan kemampuan penetrasinya rendah. Partikel tersebut
terdiri dari dua buah proton dan dua buah neutron yang terikat menjadi sebuah partikel yang identik dengan
nukleus helium, dan karenanya dapat ditulis juga sebagai He2+.
Partikel Alpha dipancarkan oleh nuklei yang radioaktif seperti uranium atau radium dalam proses yang disebut dengan peluruhan alpha. Kadang-kadang proses ini membuat nukleus berada dalam excited
state dan akan memancarkan sinar gamma untuk membuang energi yang lebih. Setelah partikel alpha
dipancarkan, massa atom elemen yang memancarkan akan turun
kira-kira sebesar 4 amu. Ini dikarenakan oleh hilangnya 4 nukleon. Nomor atom dari atom yang bersangkutan turun
2, karena hilangnya 2 proton dari atom tersebut, menjadikannya elemen yang
baru. Contohnya adalah radium yang menjadi gas radon karena peluruhan alpha. Partikel
Alpha tidak dapat menembus kertas yang agak tebal karena muatannya.
Partikel alfa pada dasarnya terdiri
dari 2 proton dan 2 netron atau identik dengan inti helium partikel ini sangat
masif dan berenergi tinggi dan dipancarkan dari inti isotop radioaktif yang
memiliki rasio netron terhadap proton terlalu rendah.
84210Po
—————-> 24He + 82206Pb
Suatu
inti yang memancarkan partikel alfa, Terkadang meninggalkan keadaan eksitasi
pada inti anakan, yang kemudian menghasilkan emisi sinar gamma untuk
mengembalikan inti pada keadaan dasar (stabil). Seperti contoh yang terjadi
pada tranformasi inti 226Ra menjadi 222Rn dimana energi
partikel alfa sebesar 7.77 MeV dipancarkan sehingga mengghasilkan inti 222Rn
yang stabil. dan energi partikel alfa sebesar 4,591 MeV dipancarkan dan
meninggalkan keadaan tereksitasi yang kemudian kembali ke keadaan stabil dengan
sebelumnya memancarkan sinar gamma sebesar 0.186 MeV.
Yang menjadi misteri menurut Fisika Klasik, partikel alfa
tidak memiliki cukup energi untuk keluar dari potensial barier inti. Sejak
radius inti dapat diketahui melalui Eksperimen Hamburan Rutherford. dan
memungkinkan diketahuinya tinggi potensial barier pada inti atom yang ternyata
memiliki energi yang lebih tinggi dari partikel alfa yang mampu diamati dalam
eksperimen. Namun Pemecahan atas masalah ini muncul dengan mekanika kuantum
bahwa sebuah partikel alfa dapat terlepas dari sumur potensial dengan menerobos
melalui quantum mechanical tunneling. Partikel alfa, karena memiliki
muatan listrik dan massa yang relatif besar sehingga menyebabkan partikel ini
memiliki kemampuan yang sangat terbatas dalam menembus bahan dan menjadi cepat
kehilangan energi di udara. Sehelai kertas tisu bahkan kulit mati tsudah cukup
tebal untuk menyerap semua radiasi alfa yang keluar dari bahan–bahan
radioaktif. Ini mengakibatkan radiasi alfa yang berasal dari sumber–sumber di
luar tubuh bukan merupakan sebuah bahaya. Namun akan menjadi bahaya jika isotop
-isotop pemancar alfa tersebut terendap secara internal (di dalam tubuh)
seperti terhirup, tertelan, atau bahkan terserap ke dalam aliran darah. Sehngga
tidak ada lagi shielding effect dari lapisan terluar kulit yang mati,
dapat menyebabkan radiasi alfa tersebut dihamburkan pada jaringan hidup, sehingga
dapat menyebabkan toksin yakni dapat menimbulkan resiko kanker, khususnya
setelah diketahui bahwa radiasi alfa dapat menyebabkan kanker paru–paru ketika
sumber radiasi alfa tak sengaja terhisap.
Muatan positif dari partikel alfa sangat berguna dalam
industri. Misalnya, radium-226 dapat digunakan untuk pengobatan kanker, yakni
dengan memasukkan jumlah kecil radium ke daerah yang terkena tumor.
Polonium-210 berfungsi sebagai alat static eliminator dari paper
mills di pabrik kertas dan industri lainnya. Beberapa Detektor asap
memanfaatkan emisi alfa dari americium-241untuk membantu menghasilkan arus
listri sehingga mampu membunyikan alarm saat kebakaran.
Definisi Partikel Alfa Pada tahun 1896, Becquerel telah
menemukkan gejala radioaktivitas padabahan radioaktif alam. Curie dan
Rutherford menemukkan bahan pemancar radiasi alfa. Struktur nuklir pada
peluruhan alfa ini mempresentasikan keadaan inti atau disebut juga sebagai
partikel alfa (Wiyatmo, Yusman 2009: 124). Partikel alfa adalah inti helium
yang dipancarkan oleh suatu inti yang tidak stabil. Partikel alfa pada dasarnya
terdiri dari 2 proton dan 2 neutron atau identik dengan inti helium. Partikel
ini sangat masif dan berenergi tinggi serta dipancarkan dari inti isotop
radioaktif yang memiliki rasio neutron terhadap proton yang terlalu rendah.
Oleh karena itu lambang partikel sama dengan lambang inti heliumatau terkadang
ditulis 2α4. Partikel bermuatan positif (+2e), dan ketika bergerakdiudara akan
menimbulkan ionisasi yang cukup besar dan paling besar dibandingkan partikel
dan bahkan partikel ini tidak dapat menembus kertas. Secara umum proses
pemancaran partikel dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi inti sebagai berikut:
Reaksi inti tersebut menunjukkan bahwa inti X meluruh menjadi inti Y dengan memancarkan
partikel dan membebaskan energi sebesar Q. Sinar alfa terbentuk saat suatu
unsur radioaktif memancarkan partikel alfa dan membentuk unsur baru dalam
proses yang disebut peluruhan alfa (alpha decay) (Purwoko.2009:380). Daya
ionisasi partikel alfa sangat besar, kurang lebih 100 kali daya
ionisasipartikel beta dan 10.000 kali daya ionisasi sinar gamma. Karena
mempunyai muatanlistrik yang besar maka partikel alfa mudah dipengaruhi oleh
medan listrik yang adasekitarnya. Partikel alfa tidak mampu menembus pori-pori
kulit kita pada lapisan yang paling luar sekalipun karena mempunyai ukuran yang
besar.
a.
Sifat-sifat sinar alfa yaitu: - Terdiri atas inti helium - Bermuatan listrik
positif - Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet - Daya tembus kecil
tetapi daya ionisasi sangat besar - Jika suatu atom memancarkan sinar, maka
nomor atom berkurang 2 dan nomor massa berkurang 4.
b.
Kecepatan dan energi partikel alfa Beberapa kecepatan dan energi dari sebuah
partikel alfa dapat dijelaskan menjadi beberapa bagian yaitu: 1. Pengukuran
yang akurat dari suatu partikel alfa dapat menentukkan energi yang berbeda
hanya dengan jumlah kecil dan dapat menyebabkan radionuklida memancarkan
spektrum partikel. 2. Pengetahuan tentang energi suatu komponen dari spektrum
memungkinkan dapat menetapkan tingkat energi nuklir. 3. Metode untuk
menentukkan energi dari suatu partikel yang dapat digunakan untuk proton dan
deuteron. 4. Nilai-nilai yang akurat dari suatu energi partikel dapat digunakan
untuk pengembangan teori partikel alfa. Dari ke empat metode tersebut bahwa
metode yang memberikkan hasil yang paling tepat untuk kecepatan dan energi dari
suatu partikel bergantung padapengukuran defleksi dari jalur partikel medan
magnet. Ketika suatu partikel bermuatan bergerak dalam medan magnet dan orbit
merupakan radius lingkaran yang ditentukkan oleh relasi sebagai berikut: Hqv =
4
Menurut Mostava (1999: 51), pengukuran secara akurat dari
enegri partikelalfa antara lain berguna: 1. Menentukan spektrum partikel alfa
yang dipancarkan oleh inti radioaktif. 2. dengan adanya spektrum alfa dapat
diketahui level energy nuklir. 3. Pengukuran energi yang akurat, menghasilkan
harga muatan Q sehingga massa nuklir akan dapat diketahui. 4. diperlukan harga
partikel alfa dalam teori peluruhan alfa. Salah satu pengukuran secara presisi
dari kecepatan dan energy alfa adalah dengan metode defleksi magnetic, dengan
menggunakan sebuah instrument:Magnetic Spectograph.Kesetaraan Massa Mx = M y +
M Kesetaraan Energi Hukum kekekalan energi menjelaskan mengenai peluruhan mana
yangpaling mungkin terjadi dan bagaimana menghitung energi diam atau kinetik
dari hasilpeluruhan. Sebagai contoh, sebuah inti X hanya dapat meluruh menjadi
sebuah intiX’ yang lebih ringan. Selain itu, ia memancarkan pula satu atau
lebih besar daripada massa diam total X’ + .
MN adalah massa diam inti (nucleus). Peluruhan ini hanya
terjadi jika Qbernilai positif. Kelebihan energy Q ini muncul sebagai energy
kinetic paartikel-partikel hasil peluruhan (dengan menganggap X mula-mula diam):
Partikel alfa diperoleh dari peluruhan atom secara spontan, dimana: Syarat
peluruhan spontan atom yang meluruh harus memiliki unsur B.
Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2 proton dan 2
netron atau identik dengan inti helium. Partikel ini sangat masif dan berenergi
tinggi serta dipancarkan dari inti isotop radioaktif yang memiliki rasio netron
terhadap proton yang terlalu rendah dikarenakan partikel alfa ini memiliki
muatan listrik dan massa yang relatifbesar sehingga dapat menyebabkan partikel
ini memiliki kemampuan yang sangatterbatas dalam menembus bahan dan menjadi
cepat kehilangan energi di udara.Sehelai kertas tisu bahkan kulit mati sudah
cukup tebal untuk menyerap semua radiasialfa yang keluar dari bahan-bahan
radioaktif. (Kaplan: 319) Suatu Partikel yang diberikan nuklida akan
memancarkanpartikel dengan jumlah energi yang berbeda. Hal ini bahwa seluruh
partikel α memiliki kecepatan dan energi awal yang sama dari nuklida yang
aktif. Keberadaan jarak partikel ini pertama kali diamati oleh Rutherford dan
Wood yang mempelajari penyerapan sinar α dari sampel ThC. Torium C memancarkan
partikel dengan rata-rata 4,73 cm.
Partikel dari suatu sumber melalui layar dapat menyerap
ketebalan partikel berkisar 8,6 cm. Adapun contoh peluruhan emisi partike l
tersebut dapat dilihat dibawah ini: 21084 Po ----------------> 24He +
82206Pb Dari contoh Polonium diatas dapat dilihat bahwa rasio neutron terhadap proton
dari polonium adalah 1.5 : 1 . Namun setelah mengalami peluruhan
denganmenembakkan partikel alfa, maka dihasilkan unsur Pb-82 yang stabil dengan
rasioneutron terhadap proton 1,51 : 1 Suatu inti yang memancarkan partikel
alfa, terkadang meninggalkan keadaaneksitasi pada inti anakan, yang kemudian
menghasilkan emisi sinar gamma untukmengembalikan inti pada keadaan dasar
(stabil). Seperti contoh yang terjadi pada 226 222tranformasi inti Ra menjadi
Rn dimana energi partikel alfa sebesar 7.77 MeV 222dipancarkan sehingga
mengghasilkan inti Rn yang stabil. Dan energi partikel alfasebesar 4,591 MeV
dipancarkan dan meninggalkan keadaan tereksitasi yangkemudian kembali ke
keadaan stabil dengan sebelumnya memancarkan sinar gammasebesar 0.186 MeV.C.
Karakteristik Partikel Alfa dapat dijelaskan meliputi
beberapa hal yaitu: Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa kecepatan
gerak partikel alfaberkisar antara 0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa partikel
alfa cukup besar, yaitu 4u, maka: a. Daya Jangkau Partikel Alfa Berdasarkan
hasil eksperimen diketahui bahwa kecepatan gerak partikel alfaberkisar antara
0,054 c hingga 0,07 c. Karena massa partikel alfa cukup besar, yaitu 4u, maka
jangkauan partikel alfa sangat pendek.partikel alfa dengan energi palingtinggi,
jangkauannya di udara hanya beberapa cm. Sedangkan dalam bahan hanyabeberapa
mikron. Partikel alfa yang dipancarkan oleh sumber radioaktif memilikienergi
tunggal (mono-energetic). Bertambah tebalnya bahan hanya akan mengurangi energi
partikel alfa yang melintas, tetapi tidak megurangi jumlah partikel alfa itu sendiri,
pengujian jejak partikel alfa dengan kamar kabut Wilson, menunjukkanbahwa
sebagian besar partikel alfa memiliki jangkauan yang sama di dalam gas
danbergerak dengan jejak lurus. Jangkauan partikel alfa biasanya diukur di
udara pada suhu 0 C dan tekanan 70 mmHg dan dapat didekati dengan persamaan sebagai
berikut. Sedangkan jangkauannya dalam medium (d) selain udara didefinisikan
mdengan pendekatan persamaan Bragg-Kleeman sebagai berikut: dengan = 3 m adalah
massa jenis medium (gr/cm ) N fraksi atom dari unsur i i A berat atom unsur i
iContoh soalBerapakah jangkauan partikel alfa dengan energi 4,195 MeV di dalam
molekul UO 2 3dengan masaa jenis 10,9 gr/cm . Diketahui massa atom U dan O
masing-masing 238dan 16 ?PenyelesaianMolekul UO terdiri atas 3 atom (1 U dan 2
O), sehingga fraksi atom untuk U, n =1/3 2dan untuk O, n = 2/3 =Jangkauan
partikel alfa di udara d = 1,24 x 4,195 – 2,62 = 2,58 cm, maka jangkauan
partikel alfa di dalam molekul UO 2 b. Daya Ionisasi Mekanisme utama hilangnya
energi partikel alfa adalah melalui ionisasi daneksitasi. Dalam udara partikel
alfa rata-rata kehilangan energi sebesar 3,5 eV untuk menghasilkan pasangan ion
(p,e). Sementara eksitasi terjadi ketika energi yangditransfer ke elektron atom
medium, tidak cukup untuk melepaskan elektron dari pengaruh ikatan inti.
Partikel alfa bergerak cukup pelan karena massanya yang relatif besar, karena muatannya
juga besar (2e), maka ionisasi spesifik sangat tinggi. Ionisasi sepisifikadalah
banyaknya pasangan ion yang terbentuk per satuan panjang lintasan.Pasangan ion
yang terbentuk dalam orde puluhan ribu paangan ion per centimeterlintasan di
udara. Ionisasi spesifik (I ) dirumuskan: s IS = (pasangan ion/cm) K adalah
energi partikel alfa (eV) dan W adalah energi yang diperlukanuntuk membentuk 1
pasang ion di udara, 35 eV/pasang Energi. 8000 Pasangan ion per mm-udara 4000 2
4 6 Energi Partikel Alfa (Mev) Gambar 1 Kurva Bragg untuk Ionisasi Spesifik
Partikel Alfa di UdaraContoh:Berapa jumlah pasangan ion per cm di udara yang
dihasilkan oleh partikel alfadengan energi 4,5 MeV ?PenyelesaianJangkaun alfa
di udara d = 1,24 x 4,5 – 2,62 = 2,96 cmJumlah pasngan ion per cm c. Dibelokkan
oleh medan magnet maupun medan listrik. d. Jika suatu atom memancarkan sinar α
, maka nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang.
Spektrum Partikel Alfa (Mostavan,1999:62) Energi dan
jangkauan partikel α dari suatu nuklidaradioaktif pada awalnya sama namun
kenyataannya tidak setelah dipelajari denganchould chamber dan magnetic
spectografh dapat ditunjukkan seperti ThC memilikidua group energi yang lebih
besar atau disebut sebagai Long Range Particle bahkanlebih dari dua yaitu 9,492
sebanyak 40 partikel, 10,422 MeV sebanyak 20 Partikeldan 10,543 MeV sebanyak
170 partikel untuk tiap juta partikel ThC. Begitu jugadengan RaC. Pada tahun
tersebut Rosen belum dengan defleksi magnetiknyamenemukkan bahwa partikel α
normal yang dipancarkan nuklida radioaktif jatuh pada beberapa daerah dengan
kecepatan grup yang berdekatan. Beberapa komponendaerah yang berdekatan dari
sinar α tadi dikatakan membentuk struktur yang benar (fine struktur), sehingga
dapat diketahui bahwa beberapa sumber radioaktif alamimemiliki spektrum yang
berbeda-beda. Spektrum partikel alfa terdiri dari tiga halyaitu: Spektrum
terdiri dari single group atau lintas contoh Rn dan RnA Spektrum terdiri dari
dua atau lebih ciri khas, daerah dekat /closely spaced (V dan E) memiliki
intensitas sama atau sedikit beda. Spektrum terdiri dari grup utama dan grup
yang berenergi besar (long- Range Particle)E. Peluruhan Partikel Alfa Peluruhan
alfa adalah emisi partikel alfa (inti helium) yang dapat dituliskansebagai atau
. Ketika sebuah inti tak stabil mengeluarkan sebuah partikel alfamaka nomor
atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat. Peluruhan alfadapat ditulis
sebagai berikut: Peluruhan alfa ini diasumsikan dua netron dan dua proton yang
berada dalaminti yang membentuk partikel alfa. Dua proton dan dua netron ini
bergerak terus didalam inti, yang kadang-kadang bergabung dan terkadang
berpisah. Di dalam inti.
Partikel alfa terikat oleh gaya inti yang sangat kuat.
Tetapi jika partikel alfa intibergerak lebih jauh dari jari-jari inti ia akan
segera merasakan tolakan gaya Coulomb (Krane.1992:366). Jenis peluruhan seperti
ini dapat membebaskan energi,karena inti hasil peluruhan terikat lebih erat
daripada inti semula. Energi yangterbebaskan dan muncul sebagai energi kinetik
partikel alfa dan inti anak, dapatdihitung dari massa semua inti yang terlibat
menurut persamaan dibawah ini: Q= Adapun tabel jangkauan energy waktu paruh dan
konstanta peluruhan daripengemisi partikel α dapat dilihat pada tabel berikut:
Mean range, Cm Alpha Disintegration Nuclide Of Disentegration Half-life
Constant, standard Energy, Mev Sec-1 air Th232 2.49 4.06 1.39 x 1010 y 1.58 x
10-18 Ra226 (Ra) 3.30 4.86 1.62 x 103 y 1.36 x 10-11 Th228 (RdTh) 3.98 5.52 1.9
y 1.16 x 10-8 Em222(Rn) 4.05 5.59 3.83 d 2.10 x 10-6 Po218 (RaA) 4.66 6.11 3.05
m 3.78 x 10-3 Po216 (ThA) 5.64 6.90 0.16 s 4.33 Po214 (RaC’) 6.91 7.83 1.64 x
10-4 s 4.23 x 103 Po212 (ThC’) 8.57 8.95 3.0 x 10-7s 2.31 x 106 Dari table diatas
waktu paruh bervariasi dari 1.39 x 1010 tahun pada nuklidayang berumur paling
lama sampai 3.0 x 1010 detik pada nuklida yang berumur palingpendek, konstanta
peluruhan bervariasi dari 1.58 x 1018/dt s.d. 2.31 x 106/dt, dengankata lain
konstanta peluruhan bervariasi sangat besar.
Nuklida berumur terpanjang memancarkan partikel alfa
berenergi kecil. Nuklida berumur terpendek memancaarkan partikel alfa berenergi
terbesar. Hal ini sesuai dengan hukum Geiger-Nuttal: Log λ A log R + B, dimana
A= kemiringan garis Peluruhan alfa merupakan salah satu contoh dari efek
terobos halang (yangdibahas buku Fisika Modern: Kenneth Krane Bab 5 Persamaan
Schrodinger dalammateri “Potensial Tangga dan Halang”) partikel alfa terikat
dalam inti atom oleh gayainti, ketika neutron dan proton berada dalam inti ,
kadang-kadang berpadu danbercerai kembali sehingga ketika bergerak melewati
jari-jari inti akan merasakantolakan Coulomb dari inti anak. Taksiran kasar
probabilitas peluruhan alfa, berdasarkan mekanika kuantumadalah: Dengan K =
dimana VB merupakan tinggi maksimumpenghalang atau merupakan energi coulumb
partikel alfa pada permukaan inti atomyang besarnya VB = 2 (Z-2) , dan R’ = 2
(Z-2) .F. Peluruhan Alfa Menurut Teori Gamow dan Teori Semi Klasik Peluruhan
alfa tak mungkin terjadi menurut fisika klasik. Namun kenyataannyapeluruhan
alfa terjadi sebagai suatu cara untuk memperbesar kemantapan suatu atomyang
memiliki nukleon besar. Atom ber-nukleon besar memiliki gaya tolak antarproton
yang besar sehingga gaya nuklir berjangkau pendek yang mengikatnya takdapat
mengimbangi. Maka terjadilah peluruhan alfa. Partikel alfa memiliki massayang
cukup kecil (jika dibandingkan nukleon pembentuknya), dan memiliki energi.
Kinetik yang cukup tinggi sehingga dapat lolos dari inti
sebuah atom. Lalu bagaimanapenjelasan sebuah partikel alfa dapat lolos dari
inti? Inti dari gambar ditas adalah agar partikel alfa dapat lolos dari
inti,maka ia harusmemiliki energi minimal 25 MeV (setara dengan energi untuk
membawa partikel alfadari jarak tak hingga ke dekat inti tapi masih diluar
jangkauan gaya tarik inti). Namunpeluruhan alfa hanya memiliki energy sekitar
4– 9 MeV, sehingga terjadi kekuranganenergi sebesar 16 – 21 MeV untuk
meloloskan diri dari inti. Persoalan kekurangan energi tersebut dapat dijawab secara
mekanika kuantum(oleh Gamow, Gurney, dan Condon). Ada tiga prinsip yang
dikemukakan untuk menjawabnya: 1. Partikel alfa bisa ada sebagai partikel di
dalam inti. 2. Partikel semacam ini terus menerus dalam keadaan gerak dan
dibatasgeraknya hanya dalam inti oleh rintangan potensial yang melingkupinya.
3. Terdapat peluang kecil tetapi tertentu untuk partikel ini melewatirintangan
potensial ini (meski kecil) setiap kali terjadi tumbukan Peluang terjadinya
tumbukan ( ) dirumuskan : Konstanta peluruhan v.T dimana v adalah frekuensi
tumbukan dan T adalah peluang partikel alfamenembus rintangan potensial.
Frekuensi tumbukan partikel v 2 R0 dimana v adalah kecepatan
partikel alfa dan Ro adalah jari-jari nuklir. Karena v > K, maka dalam
fisika klasik terjadi transmisi adalah tidakmungkin (T=0). Sedangkan secara
mekanika kuantumpartikel alfa bergerakdipandang sebagai gelombang dengan
peluangtransimisi T. Gamow, Gurney dan condon pada tahun 1982 secara terpisah
berhasilmenjelaskan peristiwa peluruhan alfa dengan menggunakan perhitungan
mekanikakuantum. Mereka mengasumsikan bahwa zarah alfa berada dalam inti
dilingkupi olehsebuah potensial inti. Potensial didalam inti tersebut
diasumsikan sama dengan noluntuk mensimulasikan efek coulum di dalam inti.
Kedalaman yang pasti dari sumurpotensial tersebut tidak berpengaruh pada hasil
akhir dari perhitungan mekanikakuantum. Menurut (Wiyatmo.2009:132) Tinjauan
mekanika gelombang memberikan deskripsi yang lebih akurat tentang peluruhan
alfa. Jika dua buah proton dan duaneutron bergabung membentuk zarah alfa dalam
sebuah inti. Maka zarah ini akanterikat oleh gaya inti, akan tetapi ia bebas
bergerak didalamnya secara bolak-balikmenumbuk dinding inti, seolah-olah
seperti zarah yang terperangkap dalam sumurpotensial yang tinggi, yang secara
klasik zarah tersebut tidak mungkin dapat keluardari sumur. Semakin besar
energi kinetik alfa dan semakin sering menumbuk dindingmaka semakin besar
peluang alfa untuk lolos. Hal ini berarti bahwa peluangterjadinya peluruhan
alfa bergantung pada tenaga kinetik alfa. Secara semi klasik, probabilitas
peluruhan persatuan waktu sama denganjumlah tumbukan perdetik dimana zarah alfa
menumbuk dinding dikalikan denganprobabilitas P zarah untuk menerobos potensial
perintang. Dengan v menyatakan kecepatan zarah alfa didalam inti. Pendekatan
yang lainyakni dengan menggunakan probabilitas P secara klasik : dengan
diberikan oleh persamaan ze pada muatan zarah alfa Jarak b disebabkan adanya
efek pentalan (recoil) dari inti turunan pada saatpeluruhan maka terjadi
reduksi massa zarah alfa yakni: Integral persamaan dapat ditentukan secara
langsung dengan cara sebagaiberikut: Dengan v menyatakan kecepatan relatif
zarah alfa terhadap inti turunan. Selanjutnya untuk energi peluruhan zarah alfa
dapat dirumuskan sebagaiberikut: Dengan b menyatakan titik balik.
Manfaat partikel Alfa (Muljono.2003:80) Partikel alfa ini
menghasilkan ionisasi, dimana ionisasi inidapat digunakan dalam bidang biologi
yaitu dapat menggantikan sel-sel yang rusaksecara total. Partikel alfa tersebut
ditembakkan pada inti suatu atom maka akan menghasilkan radioisotop (yang lebih
dan sering digunakan untuk menembak adalahneutron). Adapun Muatan positif dari
partikel alfa sangat berguna dalam industri, misalnya: 1. Radium-226 dapat
digunakan untuk pengobatan kanker, yakni dengan memasukkan jumlah kecil radium
ke daerah yang terkena tumor. 2. Polonium-210 berfungsi sebagai alat static
eliminator dari paper mills di pabrik kertas dan industri lainnya. 3. Beberapa
Detektor asap memanfaatkan emisi alfa dari americium-241 untuk membantu
menghasilkan arus listrik sehingga mampu membunyikan alarm saat kebakaran.
BAB III
PENUTUP
-
Partikel alfa adalah inti helium yang dipancarkan
oleh suatu inti yang tidak stabil Partikel alfa pada dasarnya terdiri dari 2
proton dan 2 neutron atau identik dengan inti helium. Sinar alfa terbentuk saat
suatu unsur radioaktif memancarkan partikel alfa dan membentuk unsur baru dalam
proses yang disebut peluruhan alfa.
-
Peluruhan alfa
adalah salah satu bentuk peluruhan radioaktif dimana sebuah inti atom
berat tidak stabil melepaskan sebuah partikel alfa
dan meluruh menjadi inti yang lebih ringan dengan nomor massa
empat lebih kecil dan nomor atom dua lebih kecil dari semula.
-
Karakteristik partikel alfa ini terdiri dari dua langkah yaitu
daya jangkaupartikel dan daya ionisasi.
-
Partikel alfa ini memiliki
sifat-sifat
sebagai berikut: - Terdiri atas inti helium - Bermuatan listrik positif -
Dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet - Daya tembus kecil tetapi daya
ionisasi sangat besar - Jika suatu atom memancarkan sinar, maka nomor atom
berkurang 2 dan nomor massa berkurang 418.
-
Manfaat partikel Alfa (Muljono.2003:80) Partikel alfa ini
menghasilkan ionisasi, dimana ionisasi inidapat digunakan dalam bidang biologi
yaitu dapat menggantikan sel-sel yang rusaksecara total. Partikel alfa tersebut
ditembakkan pada inti suatu atom maka akan menghasilkan radioisotope (yang
lebih dan sering digunakan untuk menembak adalahneutron). Adapun Muatan positif
dari partikel alfa sangat berguna dalam industri, misalnya: 1. Radium-226 dapat
digunakan untuk pengobatan kanker, yakni dengan memasukkan jumlah kecil radium
ke daerah yang terkena tumor.
DAFTAR PUSTAKA
Beiser, Arthur. 1983. Konsep Fisika Modern. Jakarta :Erlangga.
htmlhttp://www.scribd.com/doc/87034890/Resume-Kimia-IntiKaplan,Irving.
Nuclear Physics.Krane, Kenneth. 1992. Fisika Modern. Jakarta : UI.
Mostavan. 1999. Fisika Inti. Bandung: UPI.
Muljono. 2003. Fisika Modern. Jakarta : Universitas Pelita
Harapan.
partikel
alpha/30322247-PARTIKEL-ALFA.htmPeluruhan –alfa. PdfPurwoko. 2009. Physics For
senior High School. Jakarta: Yudhistira.
Wiyatmo,Yusman.2009. Fisika Nuklir. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar. 19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..