Pendahuluan
Istilah materialis dan materialisme
adalah suatu ungkapan yang tidak asing lagi ditelinga kita. Terlebih bagi para
mahasiswa yang telah banyak bergelut dalam bidang pemikiran. Begitu besar
pengaruh paham ini dalam kehidupan manusia sehingga banyak mempengaruhi peta
pemikiran manusia yang seharusnya hidup berdampingan secara damai dalam satu
payung dunia,tetapi pemikiran ini berdampak sebaliknya bagai racun yang
menyebar dan mematikan sendi-sendi kehidupan lantas menghilangkan kemanusiaan
seseorang.
Pemikiran ini
walau kerapkali dihiasi dengan komposisi yang nampak indah dan memukau,tetapi
kenyataannya mengandung unsur-unsur yang mematikan bagi persendian kehidupan
individu dan sosial. Yang berawal dari menafikan adanya tuhan dan berujung pada
penghalalan segala cara guna mencapai suatu tujuan. Kendatipun harus ditempuh
dengan cara saling membunuh antar sesama. Karena para penganut paham ini tidak
mengakui adanya tuhan dan hari kebangkitan. Yang ada dibenak mereka hanyalah
dunia dan kenikmatan.
Mengenal suatu
pemikiran bisa ditelusuri melalui dampak yang telah dirasakan ditengah
masyarakat. Dari skala yang terkecil yaitu keluarga hingga skala terbesar
dunia.
Sebagaimana
suatu pembahasan ilmiah yang baik,harus berpegang pada metode yang yang baik
pula. Diantara cirinya yaitu membatasi objek pemahaman,lalu kemudian memberikan
definisi yang sesuai. Supaya ada keterikatan antara isi dan tema. Maka untuk
mengawali pembahasan ini kita mulai dengan memberikan defenisi paham
materialis.
Definisi materialisme
Secara etimologi(secara bahasa)
Kata
materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Dalam kamus besar bahasa
indonesia materi adalah bahan;benda;segala sesuatu yang tampak.
Masih dari
kamus yang sama disebutkan bahwa materialis adalah pengikut paham (ajaran)
materialisme atau juga orang yang mementingkan kebendaan(harta,uang,dsb).
Materialisme
adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata-mata dengan mengesampingkan
segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Ini sesuai dengan kaidah dalam bahasa
indonesia. Jika ada kata benda berhubungan dengan kata isme maka artinya adalah
paham atau aliran.
Definisi materialisme
Materialis
adalah paham yang hanya bersandar pada materi(ma’dah) yang tidak meyakini apa
yang ada di balik alam ghaib. Tidak meyakini alam ghaib berarti tidak meyakini
adanya kekuatan yang menguasai alam semesta ini. Dan hal ini secara otomatis
menafikan adanya tuhan sebagai pencipta alam semesta. Karena menurut paham ini,
alam beserta isinya berasal dari satu sumber yaitu materi(ma’dah).
Pemikiran ini
sama halnya seperti atheisme dalam bentuk dan substansinya yang tidak mengakui
adanya tuhan secara mutlaq. Para penganut paham ini menolak agama sebagai hukum
kehidupan manusia. Mereka lebih mengedepankan akal sebagai sumber segala hukum.
Pada akhirnya prinsip ini melahirkan suatu ideologi bahwa hukum hanyalah apa
yang bisa diterima oleh akal. Padahal kita ketahui bahwa hasil pemikiran
manusia bersifat relatif. Dalam artian bisa salah dan benar.
Atheisme dan
materialis memiliki ikatan yang sangat erat yang tidak bisa dipisahkan antara
keduanya. Yaitu tidak mengakui adanya tuhan. Karena mereka mengingkari alam
ghaib.
KARAKTERISTIK DAN CIRI-CIRI PAHAM
MATERIALIS
Secara global,ciri-ciri
paham ini bisa kita klarifikasikan. Setidaknya ada 5 dasar ideologi yang
dijadikan dasar keyakinan paham ini:
· Segala yang
ada(wujud) berasal dari satu sumber yaitu materi(ma’dah).
· Tidak
meyakini adanya alam ghaib
· Menjadikan
panca-indra sebagai satu-satunya alat mencapai ilmu
· Memposisikan
ilmu sebagai pengganti agama dalam peletakkan hukum
· Menjadikan
kecondongan dan tabiat manusia sebagai akhlaq.
Materialisme Dialektis Marx-Engel.
1. Teorinya :
1.1. Kemajuan sosial terjadi melalui perjuangan
konflik, interaksi, dan oposisi (khususnya kelas-kelas ekonomi).
1.2. Perkembangan atau munculnya satu tingkat
masyarakat lainnya tidak terjadi secara gradual tetapi dengan lompatan-lompatan
yang tiba-tiba dan kadang-kadang bersifat katastrofik.
2. Proses pemikiran:
2.1. Mengamati bagaimana semua barang berkaitan
timbal balik secara tidak dapat ditawar-tawar sebagai suatu keseluruhan.
2.2. Menerima keharusan/keniscayaan dari
keseluruhan yang berkaitan timbal-balik (yang merupakan esensi dari kebebasan).
2.3. Menerima ketakterelakan perjuangan, konflik,
kontradiksi, perubahan, dan munculnya kebaruan dalam alam semesta.
3. Konsepnya, Menyangkut
konsep perjuangan (ketegangan, perubahan, kekuatan- kekuatan yang berlawanan)
sebagai dorongan yang sangat fundamental dalam segala hal, antara lain :
3.1. Berjuang untuk menjadi lain
dari pada adanya sebelumnya.
3.2. Berjuang untuk menghindari
rintangan.
3.3. Berjuang untuk mengatasi
benda-benda lain. Materialisme dialektik juga mengangkat konsep kesatuan,
hubungan timbal balik secara niscaya dan rasional dalam alam semesta. Kebenaran
sempurna tercapai karena mengetahui kebenaran-kebenaran akan eksistensi hal
partikular manapun dan mengetahui bagaimana hal partikular berhubungan dengan
semua hal lainnya yang ada dan sudah ada dalam alam semesta.
Pandangan terhadap Materialisme Dialektis.
Cita-cita
humanistis para pendiri dan wakil-wakil terbaik dari Marxisme, yang
bagi mereka, negara hanyalah suatu alat /cara untuk mengejar suatu tujuan,
terletak dalam keinginan mereka untuk memperoleh kekuasaan politis. Demi
keinginan ini kebebasan, kebahagiaan dan martabat seluruh bangsa dan generasi
dikorbankan.Karena dasar teorinya adalah materialisme, maka etika sejati
menjadi keniscayaan yang hilang, sebab seluruhnya dikorbankan demi kebaikan
negara . Pribadi individual hanya bernilai, jika sejauh ia bernilai bagi
negara, jika ia tidak bernilai di mata negara, maka individu itu dianggap tidak
ada di mata negara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..