Tujuan artikel : menganalisa hubungan
antara serangkaian praktik SDM dalam membangun jaringan/hubungan social aspek
jaringan social eksternal dan internal top manajemen dan kinerja perusahaan.
Hasil studi : hubungan antara
praktik-praktik SDM dan kinerja perusahaan termediasi memlalui jaringan sosisal
yang dibangun oleh top manajemen.
Latar belakang.
Penelitian
sebelumnya menunjukkan bahwa sistem dan praktik MSDM dapat meningkatkan kinerja
perusahaan dan kemudian dapat menjadi sumber competitive advantage yang
berkelanjutan karena SDM memiliki sifat yang unik, casually ambiguous, dan
susah ditiru. Praktik-praktik SDM benar-benar menjadi sumber competitive
advantage ketika dapat mendukung dan menciptakan kompetensi yang dapat
menghasilkan nilai bagi perusahaan. Kemampuan menciptakan dan mengelola
informasi yang dilakukan oleh top manajemen (baik ke dalam/keluar) merupakan
sumber competitive advantage untuk perusahaan yang high-tech.
Dalam kondisi
seperti sekarang kecepatan dan kualitas pengambilan keputusan sangat tergantung
pada kemampuan dalam memanfaatkan real-time informasi. Atas dasar itu, penulis
berargumen bahwa jaringan sosial yang dimiliki oleh top manajemen dapat menjadi
mediasi bagi terciptanya competitive advantage dan kinerja perusahaan.
Pengembangan hipotesis
Semakin luas
jangkauan jaringan social maka semakin baik. (dasar hipotesis 1 dan 2)
Praktik MSDM
seperti pemberian penghargaan, insentif bagi anggota yang mau membangun
jaringan (komunikasi) social akan memotivasi mereka untuk semakin memperluas
jaringan komunikasinya. ( dasar hipotesis 3 dan 4)
Akhirnya,
Hubungan/jaringan social dapat meningkatkan kinerja perusahaan (dasar hipotesis
5)
Metodologi
-
Populasi : CEO perusahaan high-tech
-
Data : diambil melalui kuisioner yang diberikan
terhadap para CEO
Hasil
-
hipotesis 1 dan
2 : didukung sebagian
-
hipotesis 3 dan
4 : sebagian besar terdukung
-
hipotesis 5 :
terdukung
Diskusi dan saran
-
Penelitian menunjukkan bahwa pengaruh mediasi TMT
network terhadap sales growth (sbg salah satu ukuran kinerja perusahaan) lebih
kecil dibandingkan dengan pengaruh pemberian insentif yang didasarkan pada
kinerja organisasi.
-
Praktik HR yang memberikan competitive advantage dapat
diciptakan melalui proses pengembangan dan reinforcing employee based
resources.
-
Di masa depan SHRM harus tetap memperhatikan
employee-based dan kapabilitas perusahaan yang dapat memediasi antara praktik
HR dan kinerja perusahaan.
-
Dalam membangun dan memotivasi terciptanya TMT network yang
baik sebaiknya focus pada aspek tertentu saja (misalnya dengan memberi insentif
berdasarkan performance) daripada yang bersifat umum.
Keterbatasan
-
Hipotesis hanya diuji pada sample yang relative kecil
-
Model penelitian
belum tentu cocok untuk industri yang low-technology
-
Penelitian hanya dilakukan pada kelompok tertentu saja.
DHI para CEO
-
Setting waktu penelitian bersifat concurrent.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..