Selasa, 19 Maret 2013
One Day
Aku adalah seorang gadis yang saat ini sedang duduk di salah satu rumah-Nya. Berlinang air mata, mengadu akan apa yang terjadi dalam hidupnya. Memang terasa pahit. Bahwa pada faktanya ia hanya memiliki-Nya. Ia tak punya apa” ia tak punya siapa-siapa. Ia bertanya sanggupkah ia menjalani kehidupan seperti ini, ketika hal - hal yang terjadi tak seperti apa yang dia harapkan, ketika orang” yang dia sayang pergi satu persatu dari hidupnya, kini ia tak punya siapa” orangtuanya tak ada disisinya, ayahnya 17 tahun sudah ia tak melihatnya, tak tahu kabarnya, apakah beliau masih hidup, sehat, sakit, atau bahkan beliau telah tiada. Ibunya bersama adik”nya entah mengapa mereka seperti tak pernah perduli lagi dengan keberadaannya, ia seperti orang lain,terpisah dari kehidupan mereka, sahabat, dulu ia tak pernah kekurangan sahabat ia selalu mendapat bantuan tanpa pamrih, ia bisa tertawa setiap hari bersama sahabat”nya. Namun kini itu semua sudah pergi, ia masih tak mengerti apakah semua ini karena kesalahannya, atau memang sudah diatur oleh yang berhak mengatur kehidupan. Ia masih bertanya, apakah ia sanggup menghadapi ini semua. Ia pernah mendengar bahwa Allah tak akan pernah memberikan ujian melebihi baatas kemampuan umat-Nya. Lalu apakah ia sanggup???
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komentt yoo..